Gerakan Nasional Lumbung Sedekah Pangan Hadir di Lampung

110

BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Pandemi corona yang tak kunjung selesai membuat dampak yang makin meluas di masyarakat. Dampak ekonomi merupakan yang paling terasa di kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Di saat masyarakat membutuhkan asupan gizi cukup dan ketenangan jiwa menghadapi pandemi virus yang telah menginfeksi lebih dari 100 ribu orang, PHK dan perumahan karyawan tak bisa dihindari. Selain itu potensi kemarau yang diprediksi akan terjadi hingga akhir tahun akan membuat sebagian warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Melihat kondisi tersebut, ACT Lampung me-launching Gerakan Nasioal Lumbung Sedekah Pangan (GNLSP) dengan tagline ‘Beri Sedekah Terbaikmu, Ambil Secukupnya Bagi yang Perlu’.

Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni saat ditemui ACT Media mengatakan, kegiatan perdana Lumbung Sedekah Pangan dimulai pada Jumat (7/5/2020), dan akan terus berlanjut. Program yang dicanangkan merupakan bentuk saling gotong-royong antar masyarakat.

Dasar melaunching gerakan tersebut adalah masyarakat masih terus merasakan dampak pandemi corona. Selain itu potensi kemarau yang akan terjadi hingga akhir tahun memperkuat ACT Lampung mengajak masyarakat membantu satu sama lain. Bantuan yang disalurkan bisa berupa bahan pokok, air minum, sayur mayur, suplemen kesehatan dan bahan kebutuhan sehari-hari lain.

Etalase Lumbung Sedekah Pangan juga akan ditempatkan dibeberapa lokasi yang layak mendapatkan bantuan pangan. Pengumpulanya mengajak jamaah masjid, civitas akademika di sekolah-sekolah dan tempat umum seperti area Car Free Day (CFD), sehingga gerakan tersebut menjadi sangat masif.

Florentino Napitupulu yang merupakan pengusaha kopi Hitado sangat bangga sekali dengan gerakan nasional lumbung sedekah pangan. Dengan konsep ambil secukupnya dan beri sebanya-banyaknya sangat bisa menggerakan masyarakat bergotong-royong. Harapanya gerakan bisa berlanjut sehingga masyarakat dapat menikmati sebagian dari rejeki masyarakat yang lain.

Untuk kopi Hitado akan menyumbangkan beberapa gelas setiap pekanya kepada yang membutuhkan. Kemudian dirinya akan berkomunikasi dengan gereja, tempat ibadahnya, supaya turut mensupport Gerakan Nasional Lumbung Sedekah Pangan.

Sementara Senen (49), sehari-hari memulung sampah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari istri bersama empat anaknya. Warga Teluk Betung ini setiap hari berkeliling mendorong gerobaknya hingga Pahoman Bandar Lampung.

Dirinya sangat bersyukur masih ada orang baik di Lampung yang peduli berbagi kepada masyarakat prasejahtera. Terlebih harga rongsok terjun bebas sejak awal pandemi corona, kini dirinya hanya mendapat penghasilan paling tinggi Rp50 ribu setiap harinya.

“Kalau hari Jumat banyak yang ngasih makan, tapi kalau hari biasa nggak ada, disini masih banyak yang membutuhkan, apalagi harga rongsokan anjlok banget sejak awal corona. Terimakasih buat yang ngasih bantuan lewat ACT ini,” ucapnya. (Katrine)

Bagaimana Menurut Anda