PALEMBANG, BERITAANDA – Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatat pembiayaan multiguna menyokong 75 persen dari total semua transaksi BSM tahun 2020.
Pembiayaan multiguna tumbuh bagus meski di masa pandemi, yakni naik 40 persen dari penyaluran pembiayaan multiguna tahun 2019 lalu.
“Alhamdulilah pembiayaan multiguna tetap tumbuh baik meski di masa sulit, dan kita salurkan secara selektif,” ujar Area Manager Bank Syariah Mandiri (BSM) Palembang, Luthfi Bukhari, saat ditemui di kantornya, Rabu (27/1).
Pembiyaan multiguna yang disalurkan BSM menyasar pada pegawai yang memiliki penghasilan tetap seperti pegawai BUMN instansi vertikal dan aparatur sipil negera (ASN) yang sumber gajinya berasal dari dana anggaran pendapatan belanja negara (APBN) bukan dari APBD juga dokter.
Khusus bagi dokter yang dilayani mengajukan pinjaman multiguna, juga dokter yang memiliki surat izin praktek di rumah sakit bukan praktek mandiri atau tempat lainnya. Selektifnya persyaratan pengajuan pembaiyaan dilakukan agar tingkat kredit macet tetap terkendali dan juga tidak berdampak bagi debitur di masa pandemi.
Pembiayaan yang bisa diajukan bisa mencapai Rp 1,5 miliar untuk pegawai BUMN dan ASN. Khusus bagi dokter, pengajuan pembiayaan multiguna bisa mencapai angka Rp 2 miliar dengan tenor waktu hingga 15 tahun.
Sementara itu kredit konsumer juga tumbuh 10-15 persen tahun lalu, karena sudah tahu data base sistemnya produk BSM diminati oleh konsumen yang berpenghasilan tetap. Kredit konsumer ini juga biasanya digunakan untuk pembelian rumah dan lainnya.
“Alhamdulilah pembiayaan BSM tumbuh dengan baik, karena kita selektif memilih konsumen yang tepat dan juga sektor usaha yang tidak terdampak pandemi,” ujar Lutfi. (Febri)