Bupati Edison Saksikan Pemutaran Film ‘Mother Earth’

16

MUARA ENIM, BERITAANDA – Bupati Muara Enim H. Edison SH M.Hum menghadiri pemutaran film dokumenter karya sineas lokal berjudul ‘Mother Earth’ yang mengangkat budaya tunggu tubang dari Tanah Semende Raya. Acara tersebut digelar di Halaman Gedung Kesenian Putri Dayang Rindu, Senin (3/11/2025) malam.

Pemutaran film ini menjadi momentum penting bagi Bupati Edison untuk menyuarakan dukungan terhadap pelestarian budaya sekaligus kebangkitan seni lokal di Kabupaten Muara Enim.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi kepada para sineas muda daerah yang telah berupaya mengenalkan kekayaan budaya Muara Enim melalui karya film. Ia juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan Gedung Kesenian Putri Dayang Rindu sebagai pusat aktivitas seni dan budaya di Bumi Serasan Sekundang.

Film dokumenter garapan sutradara Muhammad Tohir dari Komunitas Ghompok tersebut turut disaksikan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim, Hj. Heni Pertiwi Edison S.Pd, sejumlah kepala OPD, serta para pelaku seni daerah.

Bupati Edison menilai film Mother Earth bukan sekadar tontonan, melainkan cerminan nilai-nilai budaya Semende Raya. Film ini mengangkat tema tunggu tubang, tradisi warisan leluhur yang mengatur sistem pewarisan dan menempatkan perempuan sebagai penjaga rumah serta penerus nilai-nilai keluarga.

Menurutnya, budaya tunggu tubang masih relevan diterapkan di era modern saat ini. “Tunggu tubang bukanlah sistem yang membatasi seseorang untuk merantau atau berkembang di luar daerah, tetapi merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan budaya terhadap tanah kelahiran,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati mengajak para sineas dan pelaku seni di Muara Enim untuk terus menggali nilai-nilai lokal sebagai sumber inspirasi karya. Ia juga menegaskan komitmennya dalam membangkitkan ekosistem seni daerah.

“Gedung Kesenian Putri Dayang Rindu akan kita fungsikan kembali sebagai rumah bagi para pelaku seni, tempat mereka berkarya, berlatih, dan berpentas. Saya ingin gedung ini menjadi titik temu kreativitas dan kolaborasi,” ujarnya.

Tak hanya itu, Bupati Edison juga mengungkapkan rencana besar pembangunan Taman Mini Kebudayaan Muara Enim di kawasan Pelita Sari seluas 4 hektare. Di lokasi tersebut akan dibangun rumah-rumah adat, auditorium pertunjukan, serta ruang terbuka sebagai wadah ekspresi budaya masyarakat. (Angga)

Bagaimana Menurut Anda