PADANGSIDIMPUAN, BERITAANDA – Suasana penuh khidmat dan semangat kebangsaan menyelimuti peringatan Hari Santri Nasional 2025 di SD–SMP Plus Islam Terpadu (IT) Padangsidimpuan, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan yang dirangkai dengan Wisuda Tahfidz Al-Qur’an serta pertunjukan seni dan kreativitas siswa ini berhasil memukau para tamu undangan.
Sebanyak 17 santri diwisuda, tiga dari jenjang SD dan empat belas dari jenjang SMP, disaksikan langsung oleh orang tua serta tamu kehormatan dari berbagai unsur Nahdlatul Ulama (NU) Kota Padangsidimpuan.
Turut hadir Ketua PC NU Padangsidimpuan, Misbahuddin, SH, beserta jajaran Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU, dan PMII.
Namun, momen paling berkesan terjadi saat H. Syahrul M. Pasaribu, mantan Bupati Tapanuli Selatan dua periode yang juga pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah NU Tapsel, hadir memberikan motivasi kebangsaan bagi para santri.
Dalam sambutannya, Syahrul mengingatkan pentingnya meneladani perjuangan para ulama dan santri yang berkorban demi kemerdekaan melalui Resolusi Jihad yang dicetuskan KH. Hasyim Asy’ari.
“Para ulama dan santri saat itu bangkit dengan semangat hubbul wathan minal iman, cinta tanah air bagian dari iman. Semangat itu harus terus diwariskan kepada generasi sekarang,” ujar Syahrul.
Ia berpesan agar para siswa menanamkan nilai patriotisme dan keislaman sejak dini.
“Sekolah Islam Terpadu dan pesantren adalah laboratorium kader bangsa dan kader umat. Santri harus belajar gigih dan siap berkompetisi mengisi kemerdekaan,” tambahnya.
Syahrul juga menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah yang dinilainya konsisten membina santri menjadi penghafal Al-Qur’an berkarakter Islami. Ia juga meminta pengasuh sekolah unggulan ini, Umar Halomoan Daulay, untuk terus berjuang meningkatkan kualitas pendidikan.
“Ke depan, sekolah ini harus terus berbenah agar semakin kompetitif di bidang akademik dan moral,” tutur Bapak Pembangunan Tapsel itu.
Sementara itu, Ketua Tanfiziah PC NU Padangsidimpuan yang bertindak sebagai inspektur upacara Hari Santri menegaskan bahwa santri adalah ujung tombak bangsa.
“Santri harus menguasai teknologi tanpa kehilangan pondasi agama. Dengan iman yang kuat, mereka akan mampu memfilter arus budaya global,” katanya.
Ia menyebut SD–SMP Plus IT Padangsidimpuan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berperan penting dalam mencetak calon pemimpin masa depan yang hafizh Al-Qur’an dan berakhlak mulia.
Ketua Yayasan SD–SMP Plus IT Padangsidimpuan, Umar Halomoan Daulay, M.Pd, mengucapkan terima kasih atas kehadiran serta motivasi dari H. Syahrul M. Pasaribu dan jajaran NU.
“Motivasi beliau menjadi energi besar bagi anak-anak kami untuk terus bersemangat meraih cita-cita,” ucap Umar.
Ia juga mendorong para siswa untuk berpikir visioner dan percaya diri.
“If you can dream it, you can do it. Kalau kita mampu membayangkan sesuatu, maka kita juga bisa meraihnya,” ujarnya bersemangat.
Menurut Umar, momentum wisuda tahfidz yang digelar bersamaan dengan Hari Santri Nasional ini menjadi simbol komitmen yayasan dalam melahirkan generasi Qurani yang berilmu, kompetitif, dan berakhlak mulia.
“Visi kami adalah menciptakan generasi rahmatan lil ‘alamin yang membawa manfaat bagi umat, bangsa, dan masyarakat Tabagsel,” tutupnya.
Daftar 17 Wisudawan Tahfidz Al-Qur’an
Jenjang SD:
- Muhammad Adzka (Kelas III)
- Muhammad Ikhsan (Kelas III)
- Muhammad Thoriqul (Kelas III)
Jenjang SMP:
- Amirunnas (Kelas VII)
- Muhammad Arya (Kelas VII)
- Muhammad Zaidan (Kelas VII)
- Muhammad Azmi Muzakki (Kelas VII)
- Fildza Adzkia Harahap (Kelas VII)
- Lutfi Yazid Siregar (Kelas VII)
- Tasya Nurhanifah (Kelas VII)
- Nia Ramadhani (Kelas VIII)
- Saskia Amanda (Kelas VIII)
- Zahra Amelia Tanjung (Kelas VIII)
- Wahibatus Sa’adah (Kelas IX)
- Raisa Salsabila (Kelas IX)
- Hilma Rizkinah Daulay (Kelas IX)
- Muhammad Ridwan (Kelas IX)
Peringatan Hari Santri Nasional di SD–SMP Plus IT Padangsidimpuan bukan sekadar seremonial, melainkan menjadi momentum untuk meneguhkan semangat kebangsaan dan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
Dari lembaga pendidikan inilah diharapkan lahir generasi Qurani yang cerdas, berjiwa pemimpin, serta siap membangun negeri dengan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. [Anwar]






























