Sobirin: Terkait Aksi 2 Manusia Bertopeng, Masyarakat OI Sudah Cerdas

270
Aksi demo 2 orang bertopeng dilakukan karena kecewa paslon nomor urut 2 Ilyas-Endang didiskualifikasi.

INDRALAYA-OI, BERITAANDA – Adanya aksi protes 2 orang yang mengatasnamakan diri sebagai relawan Ilyas-Endang, yakni Mr. Y dan Mr O, di depan gerbang KPUD dan Bawaslu OI terkait diskualifikasi yang dialami pasangan itu oleh KPUD setempat, Rabu (14/10/2020), tuai beragam pendapat. Salah satunya dari warga asal Kecamatan Tanjung Batu.

Adalah Sobirin, tokoh pemuda Kecamatan Tanjung Batu ini mengatakan, sah-sah saja melakukan demo menyampaikan pendapat dimuka umum, namun jangan berlebihan ‘menjual’ atas nama warga Ogan Ilir. Seakan warga marah atas yang terjadi dengan paslon nomor urut 2, Ilyas-Endang.

“Warga OI saya saya yakin sangat cerdas dan tidak akan terprovokasi oleh ulah oknum seperti itu. Dan apa yang dilakukan mereka di aksi protes itu juga terkesan tidak meyakinkan atau pede membawa aspirasi warga, wajah saja ditutup pake bedak dan disamarkan,” ucap Sobirin,

Masih kata dia, tidak menunjukkan muka yang dilakukan pendemo, membuat aksi tersebut meyakinkan kalau hanya menunggangi nama warga OI, dan cenderung tidak berani mengambil resiko. Padahal sudah mengatasnamakan warga Ogan Ilir.

“Masyarakat OI ini ratusan ribu, jangan diprovokasi untuk menyalahkan KPUD atau Bawaslu OI, ikuti saja aturan hukum yang berlaku, malah bisa saja sebaliknya warga legowo dan lapang dada atas keputusan yang ada,” imbuhnya.

Tambah dia, kalau merasa kecewa sudah ada jalur hukum, jangan sampai berkoar-koar akan membawa ‘pasukan’ lebih banyak dan akan membuat membaranya Ogan Ilir. Padahal sehubungan dengan keputusan KPUD itu, ketua tim pemenangan Ilyas-Endang telah menyampaikan agar relawannya tetap tenang dan berdoa, kemudian agar selalu semangat.

“Saya baca postingan Yulian Gunhar selaku ketua tim pemenangan pasangan tersebut. Dalam pesan yang diunggah via facebook beberapa hari yang lalu, dalam pesannya diantaranya, masih ada upaya-upaya hukum yang bisa ditempuh, dan kepada relawan serta simpatisan untuk dapat mempercayakan semuanya kepada tim hukum pemenangan Ilyas-Endang,” lanjutnya.

Atas apa yang dilakukan peserta aksi tersebut dan aktor intelektual dibelakangnya, sambung Sobirin, patut menjadi atensi bagi pihak kepolisian, jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan kemudian hari.

“Apalagi ada bahasa OI akan membara atas keputusan KPUD, mereka-mereka itulah yang patut dimintai pertanggung jawaban karena telah membuat suasana OI makin panas. Padahal ketua tim pemenangan Ilyas-Endang telah menyerukan agar dapat menahan diri dan menjaga suasana agar selalu kondusif,” pungkasnya.

Sobirin.

Seperti diketahui, sedikitnya 2 orang melakukan aksi demo di pinggir Jalintim KM 35 Indralaya dekat kantor Bawaslu dan KPUD Ogan Ilir (OI). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan lantaran Bawaslu OI merekomendasikan dan KPUD memutuskan mendiskualifikasi paslon nomor urut 2 Ilyas Panji Alam-Endang PU Ishak.

Dalam orasinya, mereka meminta agar KPUD dan Bawaslu bertindak adil dalam demokrasi, bahkan ia meminta agar harta para komisioner diperiksa. Menurut mereka, demokrasi di negeri ini telah mati. Terbukti dengan adanya keputusan diskulalifikasi secara sepihak oleh KPUD dan Bawaslu.

“Ini persoalan administrasi yang sejak dulu memang ada. Kalau Pak Ilyas dan Pak Endang korupsi, silahkan didiskualifikasi. Inilah cacatnya KPUD dan Bawaslu,” ujar orator dengan pengeras suara.

Setelah berorasi, salah satu dari mereka memberikan tikus yang dimasukkan dalam wadah plastik dan memberikannya kepada perwakilan KPUD dan Bawaslu. Dan sebuah kitab suci Alquran kepada pihak kepolisian.

Selain menyampaikan orasinya, kedua orang pria ini mengungkapkan akan kembali datang berunjuk rasa dengan jumlah orang yang jauh lebih banyak.

“Kami akan datang ke KPUD OI dengan puluhan ribu orang yang tidak takut mati,” ujarnya.

Terpisah, Ketua KPUD OI Massuryati didampingi anggota komisioner Robi dan Rusdi, mempersilahkan orasi dan aksi penyerahan tikus oleh kedua orang pria tersebut.

“Itu hak mereka untuk demo, namun harus sesuai aturan yang berlaku. Silahkan untuk mengecek rekening atau harta kami. KPUD OI tetap akan mengikuti aturan yang ada sesuai undang-undang yang berlaku. Kami menjalankan amanat undang-undang dengan profesional dan transparan. Kami tidak memihak paslon manapun, kami tidak diintervensi oleh siapapun,” terangnya. (Adie)

Bagaimana Menurut Anda