INDRALAYA-OI, BERITAANDA – Di beberapa sekolah dalam Kabupaten Ogan Ilir [OI] tampak proyek pembangunan infrastruktur yang dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Ada yang rehab berat, bahkan bangun dari awal, termasuk gedung SMPN 01 Payaraman.
Di sekolah yang berlokasi di Kelurahan Payaraman Barat Kecamatan Payaraman itu, tampak sedang dilakukan perehaban gedung ruang belajar. Saat ini, proyek tersebut diperkirakan sudah masuk 75 persen dalam tahap pengerjaannya.
Namun bukan menyoal proyek yang sedang berjalan, ternyata material bangunan lama yang dibongkar berupa seng, kayu rangka gedung, dan material gedung lainnya, diduga dikuasai secara sepihak oleh oknum Kepala Sekolah [Kepsek] SMPN 01 Payaraman.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, penguasaan sepihak ini tanpa unsur musyawarah, baik dengan guru maupun komite di sekolah tersebut. Kemudian, material bangunan lama diduga dibawa oleh oknum kepala sekolah ke salah satu pesantren yang ia kelola di Desa Talang Selaman yang masih dalam kecamatan setempat.
Tak hanya itu, beberapa batang pohon mahoni yang selama ini tegak kokoh berdiri di area sekolah itu, ternyata turut ditebang, dan kayunya entah kemana. Tidak jelas apakah dijual. Jika pun dijual, uangnya juga tidak diketahui diperuntukkan untuk apa. Sekaligus tidak ada juga informasi atau alasan mengapa pohon yang membuat teduhnya suasana di sekolah ini rata dengan tanah.
Hal itu tentunya menimbulkan tanda tanya berbagai pihak, termasuk komite sekolah dan juga penggiat informasi di daerah ini. Mereka menilai apa yang dilakukan oleh oknum kepsek ini sangat bertentangan dari upaya menjaga kelestarian atau asrinya lingkungan, serta penguasaan aset sepihak dari gedung lama juga dinilai tak pantas.
“Apalagi tidak adanya ketransparanan terkait ada atau tidaknya berita acara atas pengambilalihan aset sekolah, sehingga kami berasumsi kalau sang kepsek melakukan perbuatan menguntungkan diri sendiri, dan hal ini bisa berbuntut panjang,” ujar Takri, salah satu wartawan di Ogan Ilir, Rabu (27/10) siang.
Terkait hal tersebut, media ini belum bisa mengkonfirmasi dugaan penguasaan oleh kepsek dimaksud, mengingat yang bersangkutan sering tidak dapat ditemui di sekolah tersebut.
Sementara di tempat berbeda, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ogan Ilir, Dicky Syailendara, saat dikonfirmasi via WhatsApp, mengucapkan terima kasih atas adanya informasi ini. Ia menjelaskan akan melakukan cross check ke yang bersangkutan.
“Kita akan cross check yang bersangkutan, trims infonya,” tulisnya singkat. (Adie)
(Adie)