Pemprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Persiapan Angkutan Lebaran 2025

8

BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengikuti rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi daerah dan persiapan angkutan lebaran 2025 secara virtual di Command Center Lt.2, Senin (17/2/2025).

Rakor ini dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Zainal Abidin.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. Selain membahas pengendalian inflasi daerah, agenda rakor juga mencakup koordinasi terkait persiapan angkutan lebaran 2025 yang diprakarsai oleh Kementerian Perhubungan sebagai langkah antisipasi lonjakan arus mudik dan arus balik Lebaran.

Dalam rapat tersebut, Mendagri menyampaikan apresiasi Presiden RI kepada pemerintah daerah atas keberhasilan menekan inflasi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi tahun-ke-tahun (year-on-year) pada Januari 2025 sebesar 0,76 persen, salah satu yang terendah di Indonesia. Namun, secara bulanan (month-on-month), terjadi deflasi sebesar -0,76 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,44 persen.

Deflasi ini terutama disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan rumah tangga yang berkontribusi sebesar -1,44 persen. Faktor utama penurunan harga adalah kebijakan diskon 50 persen tarif listrik untuk pelanggan dengan daya dibawah 2.200 watt yang diterapkan pemerintah pada Januari dan Februari 2025.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengingatkan potensi kenaikan harga beberapa komoditas menjelang Ramadan dan Idul Fitri, seperti daging ayam ras, tarif angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, beras, dan emas perhiasan. Selain itu, beberapa komoditas seperti cabai merah, minyak goreng, gula pasir, cabai rawit, dan daging sapi juga mengalami perubahan harga yang signifikan.

Deputi III Kantor Staf Presiden, Edi Priyono, menyoroti disparitas harga beberapa komoditas diberbagai daerah.

Beberapa komoditas dengan disparitas tinggi antara lain gabah kering panen tingkat petani (25,13 persen), bawang putih (19,47 persen), jagung tingkat peternak (38,82 persen), telur ayam ras (21,07 persen), cabai rawit merah (22,93 persen), cabai merah besar (42,96 persen), serta daging sapi (25,44 persen).

Menanggapi harga minyak goreng Minyakita yang melebihi harga eceran tertinggi (HET), Kementerian Perdagangan telah mengambil langkah stabilisasi dengan melakukan dropping stok ke pasar-pasar yang menjual di atas HET serta berkoordinasi dengan produsen, distributor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan distribusi yang lebih efisien.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memaparkan kesiapan angkutan lebaran 2025 dengan berdasarkan evaluasi penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-3 lebaran, sementara puncak arus balik pada H+5 lebaran.

Untuk mengantisipasi kepadatan, beberapa langkah telah disiapkan, antara lain penerapan Work From Anywhere (WFA) pada 26 atau 28 Maret 2025 guna mengurangi kepadatan lalu lintas., kebijakan pembatasan angkutan barang selama periode arus mudik dan balik, program mudik gratis bagi masyarakat, pemberian diskon tarif tol, serta pengawasan lebih ketat terhadap kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL).

“Kami berharap Kemendagri, Kemenhub, pemerintah daerah, serta semua pihak terkait dapat terus menjalin sinergi dan kolaborasi yang lebih baik demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Menteri Perhubungan. (Katharina)

Bagaimana Menurut Anda