OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDA – Usai dilantik menjadi Ketua Pemuda Tani Nelayan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) periode 2023 – 2028, M. Alki Ardhiansyah Iskandar berkomitmen akan fokus lakukan inovasi dan kreativitas untuk membangun sektor pertanian agar lebih baik lagi.
“Bagi para kader dan pengurus, setelah dilantik ini kita dapat bekerjasama fokus berinovasi dan kreativitas untuk melakukan program-program yang dapat membangun sektor pertanian di OKI agar lebih baik lagi,” jelas M. Alki Ardhiansyah usai dilantik, Rabu (1/11/2023).
Disamping itu, kata dia, dirinya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Panca Wijaya Akbar selaku Ketua Pemuda Tani Nelayan Provinsi Sumsel yang melantik dan mempercayakan ia sebagai Ketua Pemuda Tani Nelayan Kabupaten OKI.
“Tentunya ini suatu kehormatan, dimana perlu kita ketahui tugas dari seorang ketua ini tidak mudah untuk dijalankan, tapi saya yakin dengan support dan juga kita saling berkolaborasi dan sinergi, dapat membantu saya dalam mengemban tugas yang mulia ini,” kata dia.
Sementara itu, pada acara yang digelar di Pendopo Kabupaten OKI tersebut, dalam sambutannya Panca Wijaya Akbar menyampaikan beberapa pesan. Salah satunya terkait paradigma hingga pekerjaan petani kurang diminati masyarakat.
“Seharusnya, bukan yang disalahkan pemuda, tapi yang kita salahkan adalah paradigma budaya ditengah-tengah masyarakat. Para orang tua kita perlu bertanggung jawab karena banyak anak muda tidak ingin menjadi petani,” ujar dia.
Sebagai contoh, mungkin pernah dengar orang tua bilang, kamu jauh-jauh sekolah di Jakarta, tetapi pulangnya malah jadi petani. Seharusnya tidak begitu, tetapi harus didukung jika anak mengembangkan pertanian, manfaatkan ilmu yang ia dapat.
“Paradigma yang ada ditengah-tengah masyarakat ini seharusnya diubah. Karena atas budaya itu, para anak muda lebih memilih kerja di kantoran. Padahal jika bertani, begitu luasnya lahan di wilayah OKI, kenapa harus berlomba cari penghidupan di Jakarta atau Palembang,” tandas dia.
Padahal di kota besar seperti Jakarta banyak juga yang bertanam diatas gedung dengan sistem Hidroponik. Lanjut dia, tetapi mungkin karena gengsi, jika tak berpakaian rapi dianggap tidak sukses. Dan kadang ditengah masyarakat, bila bekerja hanya pakai celana pendek dipandang sebelah mata, sehingga pemuda tak minat bertani.
“Kalau anda coba bertani, jangan gengsi, justru kita support secara penuh apa yang menjadi kebutuhan para petani. Pemerintah juga telah sangat membantu segala bentuk alat pertanian, baik dari APBD kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat,” pungkas dia. (Iwan)