BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung intensifikasikan layanan penukaran uang rupiah di bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini disampaikan oleh Direktur Perwakilan BI Provinsi Lampung Budiharto Setyawan saat menggelar konfrensi pers di kantor BI, Kamis (9/5/2019).
Budiharto Setyawan mengatakan, seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat, maka kebutuhan uang pada periode (Ramadhan) tersebut juga ikut meningkat.
“Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung menjamin ketersediaan dan kecukupan uang kartal untuk kebutuhan masyarakat selama periode Ramadhan dan Idul Fitri nanti, sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir,” jelasnya.
Untuk tahun ini, Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung menyediakan Rp5 triliun untuk uang pecahan besar (UPB) dan uang pecahan kecil (UPK). Dalam hal diperlukan jumlahnya dapat segera ditambah sesuai dengan kondisi atau perkembangan yang ada.
Dengan kondisi tersebut, lanjut dia, kecukupan uang kertas dan logam akan terjaga, baik secara nominal maupun pecahan. Koordinasi dengan perbankan di daerah juga terus diperkuat, sehingga masyarakat tidak akan mengalami kesulitan mendapatkan uang tunai atau melakukan penukaran.
“Untuk kegiatan penukaran, kami menghimbau masyarakat agar melakukan penukaran uang pecahan kecil di kantor-kantor bank umum dan layanan kas keliling BI di tempat-tempat tertentu, penukaran dilakukan tanpa dipungut biaya alias gratis,” ujarnya lagi.
Menurut Budiharto, Kantor Perwakilan BI dan perbankan daerah berupaya secara optimal, baik dari sisi jangkauan maupun frekuensinya untuk melakukan layanan penukaran uang pecahan kecil selama bulan Mei 2019, utamanya di pusat-pusat keramaian.
“Khusus untuk tanggal 27, 28, dan 29 Mei 2019. Kantor Perwakilan BI bersama perbankan daerah akan melaksanakan layanan penukaran uang pecahan kecil bersama-sama di lapangan Korpri dan Pelabuhan Bakauheni,” tegasnya.
Budiharto juga menambahkan, dalam melakukan pelayanan penukaran uang rupiah kepada masyarakat. Kami akan menugaskan pegawai yang beridentitas jelas dilengkapi petugas dari satuan pengamanan untuk menjaga agar kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan tertib dan aman.
“Untuk pemerataan dan kelancaran dalam proses penukaran bersama di lapangan Korpri, kami menyediakan paket penukaran senilai Rp4.400.000 yang terdiri atas pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, dan Rp2.000,” jelas dia.
Seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi, masyarakat juga harus senantiasa waspada dan berhati-hati ketika melakukan transaksi dengan memastikan bahwa uang rupiah yang diterima adalah asli melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang).
“Uang rupiah asli akan memiliki kualitas cetak yang baik, memiliki benang pengaman, terasa kasar apabila diraba, tampak tanda air, gambar tersembunyi, dan rectoverso atau gambar saling isi ketika diterawang ke arah cahaya,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga harus membiasakan diri untuk memperlakukan uang rupiah dengan baik melalui ‘5 Jangan’, yaitu Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi, dan Jangan Dilipat.
“Ke depan, diharapkan masyarakat tidak akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan uang tunainya, sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir dan dapat lebih fokus untuk menjalankan ibadah selama Ramadhan dan Idul Fitri,” pungkas Budiharto. (Katrine)