Positif Corona di Lampung Kembali Bertambah 11 Orang

55

BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – dokter Reihana selaku Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung menjelaskan bahwa ada 11 penambahan kasus baru terkonfirmasi positif corona hari ini, Selasa (8/9/2020).

“Yaitu 4 dari Lampung Utara masing-masing P456, P457, P458, merupakan hasil tracing dari P402, ketiganya merupakan orang tua dan kerabat P402. Lalu P459 laki-laki (35), hasil tracing dari pasien 447, merupakan anak dari P447. Kemudian 3 dari Kota Metro masing-masing P460, P461 dan P462, merupakan tracing dari P387, merupakan mertua dan keponakan. 2 dari Kota Bandar Lampung yaitu P463 laki-laki (64) dari berwisata ke pantai yang ramai pengunjung. P464 (64) merupakan pasien jantung, kemudian timbul gejala. Lalu 1 dari Pesawaran P465 laki-laki (75) pelaku perjalanan dari Tangerang dan 1 dari Pringsewu P466 laki-laki (30), saat ini isolasi di rumah singgah,” jelas dia melalui konferensi pers, Selasa (8/9/2020).

Untuk situasi pandemi global Covid-19 selengkapnya adalah kasus suspek 17, kasus lama 10, kasus baru 7. Kasus konfirmasi positif 466, kasus baru 11,  kasus lama 455. Kematian konfirmasi 21, selesai isolasi 351.

Ada penambahan yang sembuh 6 orang, masing-masing 4 dari Lampung Utara, P353 laki-laki (24), P360 laki-laki (56), P361 perempuan (49), serta P362 laki-laki (16). 1 dari Lampung Timur adalah P375 laki-laki (44) dan 1 dari Kota Metro P387 perempuan (35).

Sedangkan untuk jumlah swab yang sudah diperiksa sebanyak 8.328 spesimen, swab yang positif jumlahnya 873. Sedangkan jumlah swab yang diperiksa untuk tanggal 7 September saja ada 90 swab, yang positif 11.

“Sementara angka reproduksi efektif Provinsi Lampung untuk tanggal 8 September adalah 0,60. Meski berada dibawah angka 1, pandemi Covid-19 tetap belum bisa dikendalikan sepenuhnya,” tegas dokter Reihana.

“Pandemi ini belum berakhir, harus tetap perketat protokol kesehatan. Akhir-akhir ini berdasarkan evaluasi banyak satu keluarga yang terpapar Covid-19. Berarti diduga sudah ada kluster keluarga. Untuk itu saya berpesan kepada yang menjalani isolasi mandiri di rumah harus berhati-hati,” tambah dia.

“Kepada Satuan Gugus Tugas di tingkat terendah, yaitu di desa dan kelurahan, agar turut memantau warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri, supaya tidak terjadi kluster keluarga,” pungkas dokter Reihana. (Katrine)

Bagaimana Menurut Anda