Kapolri Pastikan Awasi Alur Distribusi dan Harga Minyak Goreng di Pasaran

135

JAKARTA, BERITAANDA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama dengan Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi meninjau langsung pabrik minyak goreng PT. Bina Karya Prima di Cilincing, Jakarta Utara. Hal itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan hingga produksi minyak goreng guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Kapolri memastikan kedepannya akan melakukan peninjauan secara langsung ke pabrik-pabrik minyak goreng lainnya untuk memastikan ketersediaan stok hingga harga penjualan minyak goreng di pasaran sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp14.000/liter.

“Saya akan melaksanakan pengecekan lagi ke wilayah lain, untuk memastikan sebenarnya kebijakan terkait DMO sudah berjalan dari pabrik minyak goreng sendiri. Khususnya menjual sampai dengan pasar dengan harga Rp14.000, sesuai dengan apa yang ditetapkan pemerintah,” terang Kapolri.

Saat melakukan pengecekan di PT. Bina Karya Prima di Cilincing, Kapolri juga mengatakan bahwa dari laporan pihak produsen telah mendapatkan bahan baku sesuai dengan harga eceran tertinggi.

“Saya bersama Mendag meninjau langsung terkait dengan proses mulai dari kebijakan DMO yang diputuskan beliau. Kami langsung bicara dengan para produsen CPO yang memiliki kewajiban DMO, tadi kita tanyakan dari bahan oline dijual sesuai HET Rp 10.300,” jelas dia.

Beliau terima juga dari produsen CPO dengan harga Rp 9.300, kemudian diolah dan menjual dengan harga sesuai HET Rp14.000.

“Bahwa proses produksinya saat ini bisa dua kali lipat dari yang biasanya. Dengan harga itu, pihak produsen mengaku masih mendapatkan margin jika dalam melakukan penjualan minyak goreng dengan harga sesuai kebijakan pemerintah,” ungkapnya.

Dirinya menekankan, untuk kedepannya pengecekan ke pabrik-pabrik lainnya juga bertujuan untuk melihat apa yang menjadi penyebab masih ditemukannya harga minyak goreng yang dijual di pasaran tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

“Tentu ada hal yang nanti akan kita luruskan dan cek juga ke pabrik-pabrik lain, apakah ada pabrik lain yang produksinya menurun ataukah ada yang tidak produksi sama sekali atau tetap normal. Menjadi catatan kita untuk melakukan pengecekan di tempat lain, terkait dengan adanya perbedaan harga yang terjadi di pasar,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kapolri untuk ikut memastikan produksi minyak goreng di dalam negeri.

“Saya ucapkan terima kasih ke bapak Kapolri di tengah kesibukannya bisa datang melihat sendiri proses DMO dengan domestik price obligation. Ketika dikerjakan dengan baik sebenarnya bisa jalan, dalam 28 hari terakhir sudah terkumpul lebih dari 500 juta liter minyak goreng yang ada di masyarakat. Tapi keadaannya meskipun barang ada, harganya belum sesuai Pak Kapolri,” kata Menteri.

Oleh sebab itu, beliau menekankan, pihaknya bersama dengan jajaran kepolisian akan bersinergi memutus praktik-praktik mafia minyak goreng yang memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi.

“Dan sekarang ini kita juga masih melihat kemungkinan karena tingginya harga dunia, disebabkan orang-orang yang sebelumnya tidak berpikir berbuat curang bisa-bisa berbuat curang. Ini sedang kita cek, kita mau peringatkan terutama bagi mafia-mafia minyak goreng yang berusaha untuk dapatkan keuntungan sesaat, kita datang dan tertibkan, kita sikat bersama,” pungkasnya. (Katharina)

Bagaimana Menurut Anda