


OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDA – Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, kembali menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Kota Kayuagung Kabupaten OKI Sumsel, Rabu (17/5/2023).
Bobby mengingatkan bahwa masih banyak tantangan masa depan yang perlu disiapkan, utamanya dalam mendampingi generasi penerus.
“Kita perlu mendampingi generasi muda agar siap mengambil alih estafet kepemimpinan di negeri ini, namun kita juga harus bersama menyiapkan diri pada tantangan kebangsaan yang meliputi tantangan internal dan eksternal,” ujar dia.
Tantangan internal bangsa ini, kata Bobby, salah satunya masih adanya pemahaman agama yang tidak tepat dalam hal bernegara.
“Ada yang sangat longgar sehingga bisa melecehkan nilai beragama, dan ada juga yang sangat ketat hingga menafikan toleransi. Maka untuk memastikan agar konsep bernegara itu dipahami dengan benar, salah satunya dilakukan lewat sosialisasi 4 pilar kebangsaan tersebut,” jelas dia.
“Indonesia bukan negara agama, tetapi amanah konstitusi mewajibkan setiap warga negara Indonesia untuk beragama dan negara pun melindungi kebebasan beragama ini,” tambahnya.
Karenanya, agar terjadi implementasi beragama secara amar maruf nahi munkar di negeri ini, diperlukan untuk mendalami dan memahami kembali nilai-nilai kebangsaan yang telah diperjuangankan oleh para pendiri bangsa. Bagaimana kita menyelaraskan kehidupan bernegara berdasarkan Pancasila, UUD 1945, pengukuhan NKRI, serta penerapan Bhinneka Tunggal Ika di dalam kehidupan sehari-hari.
Tantangan internal selanjutnya, jelas dia, adalah fanatisme kesukuan. Padahal, para pendiri negeri ini telah berjuang dengan segenap jiwa raga untuk mempersatukan Indonesia. Untuk itu, perbedaan agama, suku, bahasa hingga warna kulit seharusnya menjadi satu keistimewaan keberagaman yang dimiliki negeri ini.
Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan semboyan bangsa Indonesia telah menjelaskan, kita berbeda namun satu. Karena perbedaan yang ada ditengah masyarakat bukan untuk dibeda-bedakan, tetapi merupakan keberagaman yang memperkuat persatuan.
“Maka menjadi tugas kita bersama utamanya orang tua, guru dan tokoh masyarakat untuk memberi teladan selain memberikan pemahaman pada generasi muda tentang implementasi persatuan dalam keberagaman,” katanya.
Selain tantangan internal, tantangan eksternal seperti pengaruh globalisasi juga harus siap dihadapi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kata dia, bangsa ini harus semakin bijak bersikap dan bertindak ditengah gempuran budaya asing yang kian leluasa masuk di era keterbukaan.
Menurut Bobby lagi, dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika maka seluruh upaya-upaya memecah belah bangsa ini bisa dipersatukan kembali.
”Salah satu dari empat pilar itu adalah Pancasila. Ini adalah ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia, pertama kali dicetuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945. Artinya, Pancasila itu memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri,” ujar Bobby lagi.
Ia menambahkan, Pancasila harus menjadi nilai dan semangat untuk seluruh rakyat Indonesia memajukan negeri sehingga tidak ada lagi membedakan suku, ras, agama maupun kepentingan antar golongan.
Sementara salah satu warga mengaku senang dengan hadirnya anggota DPR RI di kampung halaman mereka.
“Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Bobby Adhityo Rizaldi di kampung kami, yang biasanya hanya kami lihat di televisi, kini berada di depan masyarakat,” ucap warga. (*)
Bagaimana Menurut Anda





