Bantah Tawarkan Uang Ratusan Juta, Pemilik Bengkel Sandria Motor: Justru Ada Oknum Minta Rp 1,5 Miliar

192

SEKAYU-MUBA, BERITAANDA – Susandi S pemilik Bengkel Sandria Motor di Pasar Bayung Lencir membantah kalau dirinya menawarkan uang ratusan juta kepada beberapa oknum untuk menghentikan pemberitaan pasca sidak di bengkelnya pada 5 Oktober 2022 lalu, seperti yang dimuat salah satu media online beberapa hari lalu.

Menurut Sandi, dirinya memenuhi uang ratusan juta yang diminta oleh perwakilan oknum melalui handphone hanya ingin memancing mereka serta untuk mengetahui apa motif yang dilakukan oknum tersebut kepada Bengkel Sandria Motor.

“Kami ingin mengetahui apa sebenarnya terjadi, sehingga kami pancing lewat handphone, semua ada rekaman percakapannya. Ternyata oh ternyata, di balik semua ini diduga ada maksud tertentu,” kata Sandi kepada wartawan, Ahad (6/11/2022).

Dikatakan Sandi, dalam percakapan dengan seorang oknum tersebut mengaku mewakili teman satu timnya yang bisa membantu setelah sidak tidak akan melebarkan dan menghebohkan lagi pemberitaan dugaan penjualan oli palsu di Bengkel Sandria Motor.

“Awalnya oknum itu meminta kami untuk menyediakan uang Rp 150 juta untuk 14 orang temannya, dan kami sempat menawar Rp 30 juta, sebab kami keberatan. Oknum tersebut meyakinkan tidak akan melebarkan ataupun menghebohkan pemberitaan pasca sidak di Bengkel Sandria Motor karena yang memberitakannya tim dari mereka,” ucap Sandi.

Masih dikatakan Sandi, tidak sampai disitu, setelah disepakati uang Rp 150 juta, justru oknum tersebut berubah lagi dan memintanya untuk menyiapkan uang lebih dari Rp 150 juta hingga Rp 1,5 miliar, kalau tidak Bengkel Sandria Motor akan ditutup secara paksa dan akan ditindaklanjuti tim. Mendengar hal itu, dirinya hanya tersenyum, sebab tidak tahu apa maksudnya.

“Kok bisa, kapasitas mereka sampai mengancam akan menutup toko saya. Semua bukti rekaman percakapan serta bukti lainnya dengan oknum itu telah kami simpan dan sudah kami pindahkan ke flash disc, jika sewaktu-waktu diperlukan akan kami beberkan semua apa di balik semua ini,” tegas Sandi.

Sandi sempat ingin melapor ke polisi karena merasa akan diperas. Namun saat ia mau melapor ke polisi ternyata tidak bisa, karena belum ada bukti penyerahan uang yang diminta.

Dari rangkaian peristiwa sidak itulah, makanya Sandi melaporkan Lurah Bayung Lencir ke polisi karena memimpin sidak tersebut.

“Kepada Pak Lurah Bayung Lencir yang saya hormati dan banggakan, kenapa saya melaporkan bapak ke polisi dan Inspektorat, alasannya karena saya takut jabatan bapak itu dimanfaatkan oknum – oknum tidak bertanggung jawab yang memiliki kepentingan untuk mendapatkan uang,” bebernya.

Terlebih, kata dia, Lurah Bayung Lencir sudah menyatakan diduga oli yang dijual di Sandria motor palsu. Seharusnya tidak berkata seperti itu, sebelum ada uji laboratorium dulu. Dan kalau terbukti palsu, barulah Lurah bisa memberikan pernyataan informasi ke masyarakat.

“Saya melaporkan Lurah Bayung Lencir ke polisi agar untuk menjadi pembelajaran dan edukasi kepada pejabat-pejabat lainya supaya tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab,” katanya lagi.

Sandi juga meminta kepada Dewan Pers agar mengedukasi masyarakat untuk mengetahui bagaimana pemberitaan ataupun informasi yang objektif.

“Bagaimana dengan pemberitaan media online yang sudah pas dari segi kode etik jurnalis dan sebagainya, agar masyarakat dalam membacanya bisa tercerahkan ataupun malah sebaliknya,” tutur dia.

Kepada aparat penegak hukum atau pejabat lainya, Sandi meminta agar berhati-hati terhadap oknum yang memanfaatkan pemberitaan sidak di Bengkel Sandria Motor, jangan sampai terprovokasi. (Sansida)

Bagaimana Menurut Anda