Awal Tahun, KKP Akselerasikan Bantuan Benih Kakap Putih dan Pakan Ikan Untuk Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

55

JAKARTA , BERITAANDA – Memasuki awal tahun 2021, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) tancap gas mengakselerasikan program bantuan langsung ke masyarakat. Salah satu yang dilakukan yaitu program bantuan benih kakap putih di Pangandaran dan pakan ikan di Kabupaten Ciamis.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto dalam keterangannya di Jakarta mengatakan, meski pandemi masih membayangi kita semua, program bantuan untuk sektor perikanan budidaya terus kami distribusikan ke masyaraka, apalagi saat ini sektor perikanan budidaya masih menjadi salah satu tulang punggung untuk ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi.

“KKP menginginkan produktivitas perikanan budidaya tetap berjalan, agar stok ikan tetap terjaga. Oleh karenanya distribusi bantuan tetap kami jalankan meski Covid-19 masih belum usai, harapannya untuk menguatkan ekonomi pembudidaya ikan dengan menekan biaya produksinya agar usaha budidayanya tetap berjalan,” kata Slamet.

“Seperti halnya program bantuan yang sudah kami distribusikan yaitu benih kakap putih dan pakan ikan dari Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung,” imbuhnya.

Selain untuk ketahanan pangan, mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan peningkatan sumber devisa juga sangatlah penting, Kakap putih akan menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan untuk komoditas budidaya laut. Oleh karenanya, akan kita genjot produksi. Seperti daerah Pangandaran sendiri punya potensi besar terhadap perikanan budidaya luat.

Oleh sebab itu, daerah yang punya potensi tersebut akan kami dorong untuk mempercepat pengembangan budidaya laut di berbagai kawasan potensial, yang saat ini pemanfaatannya masih di bawah 10%.

“Kami pun akan memberikan dukungan penuh agar terciptanya usaha budidaya laut secara berkelanjutan. Dalam lima tahun mendatang saya pastikan akan fokus dan memprioritaskan pada sub sektor perikanan budidaya termasuk budidaya laut yang hingga kini pemanfaatannya masih di bawah 10%,” ujarnya lagi.

Adapun dukungannya, disamping benih ikan, dukungan juga sudah mulai diberikan di awal tahun ini seperti pemenuhan kebutuhan pakan ikan bagi pembudidaya yang terus kami tingkatkan distribusinya.  Salah satunya melalui bantuan langsung produk pakan ikan hasil produksi Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya seperti dari BBPBL Lampung.

Slamet pun menuturkan, pakan yang didistribusikan mempunyai kualitas yang bagus. Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas pakan mandiri yang dihasilkan, karena proses produksi pembuatan pakan menggunakan bahan baku yang berkualitas serta telah mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Untuk penyaluran bantuan pakan diharapkan dapat berkontribusi menjaga geliat pembudidaya skala kecil untuk dapat terus berproduksi. Diharapkan dengan bantuan pakan ini mampu memangkas biaya produksi para pembudidaya di tengah pandemi ini,” tuturnya.

Dan program bantuan pakan ikan sendiri merupakan salah satu program prioritas KKP yang berdampak langsung kepada pelaku usaha perikanan budidaya. Pasalnya, selain menjaga roda ekonomi masyarakat, bantuan ini juga merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stok kebutuhan ikan, khususnya produk perikanan budidaya di daerah.

Sementara itu, Kepala BBPBL Lampung, Ujang Komarudin mengungkapkan, pada awal tahun 2021 ini telah dilakukan penyerahan bantuan benih kakap putih ukuran 3-4 cm sebanyak 50.000 ekor di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran yang diserahkan kepada Pokdakan Kasembadan dan Do’i Berkah.

Selain itu, BBPBL Lampung juga menyerahkan bantuan pakan ikan nila, hasil produksi dari unit produksi pakan ikan mandiri yang berada di Pangandaran sebanyak 10 ton yang diserahkan kepada 5 Pokdakan di 4 kecamatan di Kabupaten Ciamis. Kelima Pokdakan penerima bantuan tersebut adalah Taruna Karya, Mina TalagaKahuripan, Asang Ringgit Mandiri, Rik Rik Gemi, dan Pokdakan Manis.

“Yang menerima bantuan benih kakap putih tersebut adalah mereka yang beruntung. Tidak semua bisa mendapatkan bantuan. Harapannya bantuan ini bisa menjadi penyemangat mereka dalam budidaya ikan. Dan kita pilih Pangandaran karena ada kelebihan, ada lahan untuk kegiatan budidaya, ada segmen pendederan, bahan pakan ikan berupa pakan ikan rucah tersedia lokal dan pemasarannya terbuka cukup luas untuk kakap putih,” jelas Ujang.

Sementara itu kualitas pakan ikan yang kami distribusikan, termasuk pakan ikan yang memanfaatkan bahan baku lokal, sehingga pakan ikan mandiri tersebut sebagai pendamping pakan komersil dengan tujuan mengurangi biaya produksi pakan.

“Saya berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga meringankan beban biaya produksi di pembudidaya untuk kelangsungan produksi mereka,” ujar Ujang.

Kepala Balai pun merinci distribusi bantuan yang sudah dilakukan BBPBL Lampung yaitu, bantuan benih kakap putih selama tahun 2020 dari BBPBL Lampung berjumlah 2.050.500 ekor, dari target 1.332.840 ekor. Bantuan benih kakap putih tersebut diserahkan kepada 27 Pokdakan yang berada di Kabupaten Indramayu, Subang, Brebes, Pangadaran, Pesawaran, Sibolga, Kota Bandar Lampung dan Kota Serang.

Bantuan pakan ikan dari BBPBL Lampung selama tahun 2020 sebanyak 257.500 ton dari target 245 ton kepada 128 Pokdakan di 22 kabupaten/kota yang berada di 5 provinsi yakni Lampung, Jabar, Sumsel,  Bengkulu dan Jawa Tengah.

Atas bantuan yang sudah diterimanya, Ketua Pokdakan Do’I Berkah, Asep Indra, merasa senang karena seluruh anggota kelompoknya bisa dibantu.

“Kami sangat terima kasih sekali kepada KKP, karena bantuan ini sangat membantu kami, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Karena selama ini akses untuk mendapatkan benih kakap putih cukup jauh, biasanya kami mendapatkannya dari Bali,” kata Asep.

“Saya optimis dengan bantuan benih ikan kakap putih ini, Insya Allah dapat meningkatkan produktivitas dan perekonomian kelompok kami,” tambah Asep.

Senada juga disampaikan oleh Ketua Pokdakan Manis, Abdul Karim, mengucapkan terima kasih sekali dengan bantuan yang diperoleh dari KKP.

“Bantuan yang diserahkan sangat membantu anggota kelompok kami, terutama dapat mengurangi biaya produksi. Adanya bantuan ini, kami optimis usaha budidaya ikan kelompok kami menjadi lancar sehingga penghasilan tambahan nantinya bisa kami dapatkan,” ujar Abdul.

Selain itu, dia dan seluruh anggotanya memiliki cita-cita untuk dapat mengembangkan usaha budidaya ikan dengan memproduksi pakan ikan mandiri dengan begitu keuntungan yang didapatkan bisa lebih dan dapat berkesinambungan.

“Saya optimis pada masa yang akan datang kami dapat menjadi mandiri serta memiliki penghasilan yang terus meningkat seiring dengan kemajuan kelompok kami,” tandas Abdul. [Katrine]

Bagaimana Menurut Anda