PALEMBANG, BERITAANDA – Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sumsel AKBP Yenni Diarty SIKĀ menjadi inspektur upacara dalam acara pemakaman AKBP Purn. Abdul Manan Manap yang meninggal pada hari Senin (25/12/2023) kemarin dikarenakan sakit, bertempat di Pemakaman Taman Makam Bahagia Pepabri Kebun Bunga Kota Palembang, Selasa (26/12/2023) pukul 09.30 WIB.
Prosesi dilaksanakan dengan upacara pemakaman kebesaran Polri sebagai penghargaan dan penghormatan kepada almarhum. Bertindak selaku perwira upacara Kompol Abu Dani SH dengan pembawa acara Briptu Tiara Permatasari, serta pembaca riwayat hidup Bripka Dewi Sartika SH M.Si, dan bertindak komandan upacara adalah IPDA Fahlevi Sastra Kusuma SH.
Hasil penelusuran tim di lapangan, almarhum selama bertugas merupakan sosok Bhayangkara yang senantiasa memegang teguh prinsip pengabdian dan perjuangan dan terus memberi darma bakti kepada institusi kepolisian hingga akhir hayatnya, dengan jabatan terakhirnya sebagai Gadik Instruktur SPN Betung Polda Sumsel.
Dalam sambutannya, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sumsel AKBP Yenni Diarty SIKĀ menyampaikan turut bela sungkawa yang sedalam-dalamnya.
āPada kesempatan ini saya atas nama pimpinan Polri Polda Sumsel menyatakan turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya serta memanjatkan doa, semoga Tuhan maha kuasa memberikan bimbingan dan perlindungan kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan,ā kata dia.
Yenni juga mengatakan, tentunya ujian ini sungguh sangat mengejutkan dan menyedihkan perasaan kita semua.
āTetapi Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menghendaki demikian, dan sebagai umat beragama yang percaya kepada kekuasaanya sudah selayaknya kita semua menerima dengan ikhlas setiap keputusan dan kehendaknya,ā ujar alumni Akpol 2005 ini.
Lebih jelas Yenni menjelaskan, pihaknya merasa kehilangan atas kepergian almarhum.
āSebagai seorang Bhayangkara yang selalu memegang teguh setiap prinsip perjuangan, dengan loyalitas dan dedikasi tinggi yang selalu rajin dan tekun menunaikan tugas yang dipercayakan kepadanya,ā ucap mantan Wakapolres Banyuasin tersebut.
Diakhir kata, Yenni menuturkan almarhum semasa hidupnya adalah seorang Bhayangkara yang selalu mendharma bhaktikan diri dalam kepolisian, bangsa dan negara dengan mengorbankan segala apa yang ada padanya, yang patut menjadi suri tauladan bagi kita semua.
āSaya mengajak, mari kita semua memanjatkan doa kehadirat Tuhan yang maha kuasa, semoga segala dosa dan kesalahan almarhum mendapat ampunannya, segala amal baktinya diterima serta mendapat tempat yang layak di sisinya,ā tutup Yenni. (Iwan)