


KAYUAGUNG-OKI, BERITAANDA – Tercatat ada ribuan rumah tangga di 48 desa dalam 13 kecamatan wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang akan menjadi sasaran program bantuan pasang baru listrik (BPBL) gratis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (RI) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.
Program ini sendiri akan dilaksanakan dalam rangka pemerataan penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat sebagai wujud keadilan sosial melalui pendanaan APBN berupa penyediaan instalasi iistrik, pemeriksaan instalasi listrik, dan penyambungan sebagai pelanggan PLN.
Namun ada ketentuan calon penerima BPBL, diatur dalam Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2022 tentang bantuan pasang baru listrik bagi rumah tangga tidak mampu, diantaranya calon penerima program BPBL yakni rumah tangga belum berlistrik yang berdomisili di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Terkait hal tersebut, Bupati OKI H Iskandar SE melalui Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Ir Asmar Wijaya M.Si diwakili Irvan selaku Kepala Bidang Perumahan di Dinas PRKP OKI, saat diwawancarai BERITAANDA di ruang kerjanya, Rabu (30/3) siang, membenarkan adanya program itu.
“Pada tanggal 4 Maret 2022, Kementerian telah melayangkan surat ditujukan kepada Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumsel. Dan surat tersebut sudah ditindaklanjuti dan diteruskan ke Dinas PRKP Kabupaten OKI. Lalu pada 21 Maret 2022, kita (PRKP OKI) juga telah mengirimkan surat ke para camat sebagai tindaklanjutnya,” jelas Irvan.
Surat yang kita layangkan kepada 13 orang camat di wilayah OKI ini, intinya meminta agar mereka menginstruksikan para kades bisa segera mengirim data rumah tangga yang belum berlistrik di wilayah masing-masing, sehingga bisa mendapatkan program bantuan pemasangan baru listrik (BPBL) secara gratis.
“Data itu sangat dibutuhkan, sehingga kita bisa memfasilitasi, diajukan ke Kementerian ESDM RI melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Oleh karena itu, kiranya dapat segera dikirimkan kepada kami (Dinas PRKP OKI), paling lambat akhir bulan April 2022,” pinta Irvan.
Memang berdasarkan surat Bappenas kepada Ditjen Ketenagalistrikan tanggal 23 Desember 2020, di wilayah OKI ada 48 desa yang akan menjadi sasaran. Jelas Irvan lagi, tapi perlu diketahui, bukan berarti semua rumah tangga di wilayah itu belum berlistrik atau menggunakan KWH meter mendapatkan program BPBL gratis, tentu juga ada ketentuan. Salah satunya data rumah tangga yang diajukan berada didekat jaringan listrik serta memang tidak mampu.
“Misal, tetangga disamping rumah tangga yang diajukan itu telah ada KWH meter, artinya dekat dengan jaringan listrik. Tapi bukan berarti ada jaringan listrik bisa juga dapat program,” jelas dia.
Dicontohkan Irvan, umpamanya rumah panggung bertingkat, karena dihuni lebih dari satu keluarga, misal kakaknya di bawah adeknya tinggal di atas, lalu ingin ditambah lagi jadi 2 KWH meter, atas bawah. Itu jelas ditolak untuk program BPBL gratis.
“Terkait jumlah kouta penerima program BPBL gratis ini, berdasar surat yang kita terima, tercatat total sasaran penerima ada 28,744 rumah tangga, namun untuk Kabupaten OKI dan Ogan Ilir. Jadi kalau bisa, kita berharap, para kades berperan aktif, kalau ada warganya layak mendapat bantuan, ya segera diajukan,” ujar Irvan.
Nantinya realisasi program BPBL ini, Dinas ESDM Provinsi Sumsel yang melaksanakan. Dinas PRKP Kabupaten OKI hanya sebatas memfasilitasi.
“Untuk desa dan kecamatan yang tidak termasuk dalam sasaran program BPBL ini, kita juga berharap, bila ada rumah tangga di wilayahnya layak mendapatkan program, dipersilahkan. Pemerintah setempat turut mengajukan. Dinas PRKP OKI siap memfasilitasi,” tutup Irvan. (Iwan)
Bagaimana Menurut Anda





