




SEKADAU-KALBAR, BERITAANDA – “Sayur apa lagi pak,” tanya pemuda bernama Nando kepada seorang pembeli. Keduanya berdiri di atas genangan air sembari menghadap ke deretan sayur dan lauk di dalam etalase kaca.
Dengan sigap, Nando kemudian membungkus sayur dan lauk yang dipesan.
Nando merupakan penjaga warung makan milik Anton. Meski harus berjalan digenangan air, aktifitas berjualan tetap dijalankan Anton yang berada di kawasan Jalan Panglima Naga, Komplek Pasar Baru Sekadau, Kalimantan Barat.
Saat memasuki warung, air bergelombang sampai pada betis. Deburan air ini terjadi disebabkan adanya mobil dan motor yang melintas di jalan yang telah tergenang banjir.
Kendaraan yang melintas membelah genangan banjir menciptakan gelombang sampai ke dalam warung.
“Mau gaimana lagi, tetap buka kita bang, air sudah masuk dari kemarin ke dalam warung,” kata Anton, pemik warung sembari tersenyum.
Dideretan yang sama, belasan ruko mini yang difungsikan sebagai warung dalam keadaan tutup. Meja dan kursi di depan ruko sudah terendam banjir.
“Yang lain sudah tutup dari kemarin, karena air sudah masuk ke dalam dan semakin tinggi,” timpal Anton.
Sembari duduk di atas papan yang dibuat tinggi di dalam warungnya, Anton mengeluhkan kondisi banjir. Ia juga merasakan dampak dari musibah ini. Omset warung makannya dalam beberapa hari terakhir, diakui Anton, turun drastis.
Anton menceritakan, jika sebelum banjir ia dapat berbelanja sayuran dan lauk untuk warung dengan modal lebih dari satu juta per harinya, saat ini (banjir) hanya dapat membawa uang ratusan ribu ke pasar.
“Makanya tetap buka bang, omset jauh turun, walau banjir ndak apa lah, ada sensasi juga orang makan di sini. Kaki direndam air dan diterpa gelombang kalau mobil atau motor lewat,” keluh Anton sembari bercanda.
Beberapa pembeli datang ke warung dengan berjalan digenangan banjir. Sementara motor mereka diparkirkan di badan jalan yang tinggi.
“Orang kalau lapar, mana peduli banjir, tetap nyari makan,” timpal Anton dengan penuh semangat.
Tak hanya halamannya, meja dan bagian bawah etalase kaca untuk menyimpan sayur dan lauk juga terendam air. Di dalam warung, air juga merendam lantai dan perabotan memasak di warung ini.
“Yang penting dijaga yang elektornik, karana ada aliran listrik,” kata pria yang berasal dari Sekadau Hulu itu.
Kawasan Jalan Panglima Naga Komplek Pasar Baru saat ini menjadi salah satu daerah yang dimasuki air banjir. Pasalnya, disekitaran komplek perukoaan ini melitas Sungai Sewak yang terhubung ke Sungai Sekadau.
Untuk memasuki komplek ini, dari arah Jalan Merdeka Timur, di pertigaan Jalan Sekadau – Sintang – Pasar Baru, pengendara disambut dengan air dengan ketinggian sebetis orang dewasa. Panjang banjir diperkirakan lebih dari 50 meter, baik arah jalan masuk dan keluar telah terendam air.
Sedangkan jika masuk dari arah Jalan Merdeka Selatan, Sekadau – Rawak – Pasar Baru, pengendara disuguhkan dengan pemandangan tergenangnya halaman Betang Yout Center. Genangan air juga mulai masuk ke badan jalan di kiri dan kanan di beberapa titik sepanjang jalan ini.
Kondisi banjir di Sekadau sampai dengan saat ini masih terus bertahan. Bahkan cenderung mengalami kenaikan disepakan intensitas hujan di perhuluan dan Sekadau. Beberapa titik ruas jalan nasional juga tergenang banjir dalam kondisi yang cukup parah. (Arni)
Bagaimana Menurut Anda





