BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Di tengah situasi berat karena pandemi Covid-19, angka kemiskinan Lampung justru turun satu digit yakni dari 12,62 persen menjadi 11,67. Penurunan angka tersebut lebih besar dari penurunan angka nasional.
Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia, menyampaikan hal tersebut ketika menjadi keynote speaker dalam acara Diskusi Publik Awal Tahun 2022 dengan tema ‘Ekonomi Lampung 2022 Dibawa Kemana?’ yang digelar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Lampung, di kantor SMSI Bandar Lampung, Rabu (19/1).
Wagub menambahkan, kondisi awal pandemi, situasi extraordinary pandemi butuh penanganan darurat cepat namun tetap harus hati-hati. Pemprov sejak awal menggandeng seluruh pihak untuk membuat kebijakan tidak melaksanakan PSBB secara resmi, tapi esensinya tetap diberlakukan pengetatan kegiatan masyarakat agar ekonomi tetap berjalan.
Bahkan Gubernur Lampung banyak mendapat apresiasi dari pemerintah pusat, salah satunya diberikan dana insentif daerah (DID) yang sepenuhnya disalurkan untuk penanganan Covid-19, sekaligus menyangga ekonomi masyarakat.
“Saat itu masker, hand sanitizer murni dari UMKM,” kata Chusnunia.
Atas kebijakan-kebijakan tersebut, kata Chusnunia, ekonomi terselamatkan, pandemi dapat ditangani, bahkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tertinggi se-Sumatera dan angka kemiskinan turun.
“Kunci penurunan ini adalah dengan menaikkan pendapatan/daya beli dan menurunkan beban masyarakat,” tegasnya.
Masih kata Wagub, penyangga ekonomi Lampung terutama dari sektor pertanian. Program Unggulan Kartu Pertani Berjaya (KPB) per hari ini 200 ribuan, dan sampai ujung tahun ditargetkan 500 ribu.
“KPB mempermudah petani dalam akses bibit pupuk, hari ini kami melakukan pengetatan agar distribusi pupuk tetap terjaga,” kata dia.
Selain itu, kita suarakan pada pusat, khususnya pada Kementerian BUMN agar menambah volume produksi pupuk agar kebutuhan petani terhadap pupuk dapat tercukupi.
“Pak Gubernur berkomitmen membawa ekonomi Lampung ke arah kemajuan, mohon bantuan kawan-kawan pekerja media mewujudkannya,” kata dia.
Sedangkan, Ketua SMSI Lampung Donny Irawan mengatakan, anggota SMSI Lampung saat ini 178 media dan 2000 media seluruh Indonesia. Melalui kegiatan diskusi ini diharapkan ada sesuatu yang bisa disumbangkan agar ekonomi bisa lebih cepat tumbuh.
Walaupun dihajar pandemi, ekonomi kita masih kuat, masih kokoh. Media memiliki peranan penting sebagai ujung tombak di lapangan. Jangan lalai terhadap pandemi.
“Mohon pada rekan media menyampaikan edukasi membantu pemerintah agar Provinsi Lampung punya pertahanan ekonomi yang kuat,” kata Donny.
Kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber lain, seperti perwakilan Apindo Lampung Andi Despiandi Alfian, Koordinator Fungsi Neraca dan Analis Statistik BPS Perwakilan Lampung Nurul Andriana, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Yura A. Djalins.
Turut hadir Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung Ganjar Jationo, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Lampung Emilia Kusumawati, serta Ketua PWI Lampung Wira Hadi Kusuma. (Katharina Yanuarti)