



BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Bandar Lampung kembali menghadapi bencana banjir akibat hujan deras dalam beberapa bulan terakhir. Peristiwa terbaru pada 21 April 2025 menyebabkan tiga warga meninggal dunia dan merendam rumah-rumah di sejumlah wilayah, seperti Panjang dan Rajabasa.
Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, Yusnadi, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah ini. Ia mengajak seluruh pihak mengedepankan empati, kebersamaan, serta ikhtiar serius dalam merumuskan solusi yang terencana dan berkelanjutan.
“Ini bukan pertama kalinya kita dilanda banjir. Sejak awal tahun, ribuan rumah terdampak dan lebih dari lima warga kehilangan nyawa. Ini bukan semata bencana alam, tapi panggilan untuk kita semua agar berbenah,” ujar Wakil Ketua Fraksi PKS, Jumat (25/4/2025).
Menurut Yusnadi, penanganan banjir harus menyentuh akar persoalan. Ia menekankan pentingnya revitalisasi sistem drainase, penambahan ruang terbuka hijau, serta penataan aliran air agar tidak terhambat pembangunan yang tidak ramah lingkungan.
“Kami di Komisi IV siap mendorong kolaborasi lintas sektor seperti pemerintah kota, provinsi, dan pusat untuk menyusun langkah strategis. Tapi kunci keberhasilan tetap pada partisipasi masyarakat,” tegasnya.
Yusnadi juga menanggapi aspirasi warga yang mendatangi Kantor Pemerintah Kota pasca-banjir. Menurutnya, suara warga harus dilihat sebagai bentuk kepedulian, bukan gangguan.
“Warga datang karena peduli. Mereka ingin didengar. Pemerintah semestinya menyambut dengan hati terbuka. Aspirasi mereka adalah bagian dari solusi,” ucapnya.
Sebagai ibu kota provinsi, lanjut Yusnadi, wajah Bandar Lampung mencerminkan wajah Lampung secara keseluruhan. Karena itu, pembangunan kota harus dilakukan menyeluruh, baik fisik maupun batin.
“Jika Bandar Lampung menjadi kota yang tangguh dan manusiawi, citra Provinsi Lampung pun akan terangkat. Mari kita bangun kota ini bersama, dengan semangat gotong royong dan rasa memiliki,” tutupnya. (Katharina)