PALI, BERITAANDA – Sejumlah organisasi wartawan di Kabupaten PALI yang terdiri dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Wartawan Online (IWO), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) dan PWII Kabupaten PALI, mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, Kamis (17/10/2024).
Kedatangan mereka guna meminta klarifikasi dari Dinas Pendidikan PALI, karena telah menggelar sebuah acara yang diduga menyudutkan profesi wartawan.
Bahkan, mereka akan melayangkan surat somasi ke pihak Dinas Pendidikan bila tidak memberikan penjelasan dan permohonan maaf dari beberapa peserta yang telah memberikan statement negatif terhadap profesi wartawan.
Ketua PWI Kabupaten PALI M. Anasrul saat mendatangi kantor Dinas Pendidikan menyampaikan, bahwa kedatangannya bertujuan untuk meminta klarifikasi terkait acara yang digelar oleh Disdik, yang seolah-olah menyudutkan profesi wartawan.
“Kami dapat info dari kawan wartawan yang hadir, bahwa peserta ditanyakan oleh narasumber, satu kata untuk wartawan, maka sejumlah peserta yang berasal dari guru dan kepala sekolah menjawab dengan kata menyudutkan, seperti pemeras, menjijikkan serta kata negatif lainnya,” jelas Anas.
Oleh karena itu, Anas mengaku sangat keberatan dengan pernyataan tersebut. Dan meminta agar Dinas Pendidikan memberikan klarifikasi serta memanggil oknum peserta yang memberikan pernyataan tersebut.
“Apalagi yang kami sayangkan pihak Dinas Pendidikan tidak tegas dalam acara itu. Mulai dari melakukan pembiaran terhadap tema yang diusung, yaitu ‘jangan takut kepada wartawan’, hingga melakukan pembiaran dalam jalannya diskusi yang makin ujung seolah menyudutkan profesi wartawan,” tegas Anas.
Ditambahkan Mang Dedek selaku Ketua IWO PALI, dirinya bakal melayangkan surat somasi terhadap Dinas Pendidikan ke bupati, selaku pimpinan tertinggi di Pemerintah Kabupaten PALI.
“Darah kami mendidih, ketika melihat tulisan tema ‘jangan takut kepada wartawan’. Emang kenapa dengan wartawan, apakah begitu menakutkan bagi kepala sekolah. Kami tegaskan ya, hanya oknum wartawan yang seperti itu. Tidak seluruhnya seperti itu,” tegas Mang Dedek dengan berapi-api.
“Kalau dalam waktu dekat tidak ada klarifikasi dari Dinas Pendidikan, kami pastikan akan membawa permasalahan ini ke Pak Bupati,” tukasnya.
Sementara, Joko Sadewo, salah satu wartawan senior di PALI menilai, acara tersebut tidak berimbang, karena tidak menghadirkan jurnalis sebagai narasumber.
“Sehingga kegiatan tersebut condong menyudutkan. Karena tidak ada penjelasan dari wartawan itu sendiri. Karena saya hadir dan menyimak langsung acara itu sampai selesai,” ungkapnya.
Saat diklasifikasi ke Dinas Pendidikan PALI yang diterima Sekretaris Disdik, Harun, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rekan-rekan wartawan.
Dijelaskan Harun, bahwa pihaknya tidak ada niat sama sekali untuk menyudutkan profesi wartawan.
“Kami atas nama Kepala Disdik PALI maupun secara pribadi mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Wartawan adalah mitra Disdik PALI. Tentu kami tidak pernah ada niat untuk menyudutkan profesi wartawan,” ungkapnya didampingi Alamsyah selaku PPTK kegiatan tersebut, dan Suryadi.
Ditambahkan Alamsyah, bahwa pelaksana kegiatan itu murni dari pihak ketiga, PT ERC Media Mandiri. Tidak membawa embel-embel organisasi.
“Untuk konsep acara dari Disdik PALI, yaitu bimtek pemahaman profesi wartawan bagi satuan pendidikan di PALI. Tujuannya untuk memberikan edukasi mengenai profesi wartawan kepada satuan pendidikan,” jelasnya.
“Jadi kami tidak pernah membuat tema ‘jangan takut kepada wartawan’, ataupun jalannya acara yang berujung pada menyudutkan profesi wartawan. Itu sama sekali bukan konsep dari Dinas Pendidikan. Namun apapun itu, sekali lagi kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rekan-rekan wartawan,” tutupnya. (RDT)