BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika dan Pangdam XVI/Radin Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengikuti kegiatan penanaman jagung serentak kuartal IV tahun 2025 secara daring dari Gudang Ketahanan Pangan Polda Lampung di Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional swasembada pangan tahun 2025, yang dipusatkan di Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, dan dipimpin langsung oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Lampung untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, khususnya bersama Polda Lampung, guna mencapai target produksi komoditas strategis seperti jagung dan beras.
“Kami di Provinsi Lampung banyak berkolaborasi dengan Polda Lampung terutama dalam pencapaian target komoditas jagung dan beras. Ke depan, kami juga akan melakukan penyuluhan bagi petani yang akan bermigrasi dari singkong ke jagung,” ujar Gubernur Mirza saat berdialog dengan Menteri Pertanian.
Ia menjelaskan, pemerintah mendorong petani singkong untuk beralih ke jagung karena prospeknya lebih menjanjikan serta adanya jaminan penyerapan hasil panen oleh Bulog. Dukungan pembiayaan juga disiapkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) bekerja sama dengan Bank Lampung, serta keterlibatan industri pakan ternak sebagai off-taker.
“Kami akan mulai memigrasikan beberapa lahan singkong menjadi jagung. Untuk itu, kami memohon dukungan bantuan bibit dan pompa air. Melalui sinergi antara Pemprov, Bank Lampung, Bulog, dan industri pakan, kami ingin mempercepat alih komoditas ini,” jelasnya.
Menurut Gubernur, langkah ini juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani. “Kami memahami kondisi tata niaga singkong yang sempat memukul petani. Karena itu, kami akan mendukung penuh agar mereka bisa bangkit melalui komoditas jagung,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyampaikan bahwa jajaran Polda turut berkontribusi dalam program ketahanan pangan melalui pembangunan Gudang Ketahanan Pangan Polda Lampung di Desa Purwotani, Lampung Selatan.
“Gudang ini berdiri di atas lahan 7.000 meter persegi dan mampu menampung sekitar 1.400 ton jagung. Fasilitasnya dilengkapi empat alat pengering, empat mesin pemipil jagung mobile, dan empat hand tractor yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” jelas Kapolda.
Saat ini, gudang tersebut telah menampung sekitar 30 ton jagung hasil serapan dari Bulog maupun masyarakat sekitar. Selain itu, penanaman jagung serentak juga dilakukan di lahan seluas 1.054 hektare di seluruh wilayah Provinsi Lampung.
“Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap pencapaian target produksi jagung nasional hingga akhir tahun 2025,” ujarnya.
Kapolda juga melaporkan bahwa serapan gabah di Provinsi Lampung telah melampaui target hingga 111 persen, dengan seluruh hasil terserap oleh Bulog. Sebagian hasil tersebut bahkan disalurkan untuk membantu provinsi lain.
“Capaian ini tidak terlepas dari kerja sama antara jajaran Polda, Pemprov Lampung, Bulog, serta para petani,” tegasnya.
Salah satu petani penerima manfaat program alih komoditas melalui KUR, Triono, dari Desa Sindang Sari, Kecamatan Tanjung Bintang, mengaku bahwa beralih ke jagung membawa harapan baru bagi kelompok taninya.
“Dulu kami menanam singkong, tapi harganya tidak stabil dan kadang cuma balik modal. Sekarang kami mulai beralih ke jagung karena prospeknya lebih baik, apalagi ada bantuan KUR dari Bank Lampung dan jaminan penyerapan oleh Bulog,” ujarnya.
Saat ini Triono menggarap lahan dua hektare dan berencana memperluas hingga lima hektare dengan dukungan permodalan dari program KUR. “Dari segi keuntungan, jagung jauh lebih baik dibanding singkong,” katanya. (Katharina)






























