PALI, BERITAANDA – Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Dwi Christianto bersama Sekretaris Jendral (Sekjen) IWO Telly Nathalia melaksanakan kunjungan ke Candi Bumi Ayu di Desa Bumi Ayu Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Jumat (8/12/2023).
Kunjungan Dwi Christianto bersama Telly Nathalia ini didampingi Kadin Kominfo PALI Khairiman SPT, Ketua Pengurus Daerah IWO PALI Dede Apriandi bersama anggotanya, melihat objek kompleks percandian yang ada di Candi Bumi Ayu.
Dwi Christianto mengatakan, Candi Bumi Ayu sebagai warisan pusaka PALI yang ada di Sumatera Selatan, yang sudah mendapatkan pengakuan API Award di tahun 2022.
“Candi Bumi Ayu adalah situs warisan budaya yang ada di PALI harus terus dilestarikan, dan perlu perhatian khusus biar orang lebih tertarik lagi kedepannya,” ungkap dia.
Pemandu di Candi Bumi Ayu, Joko mengatakan, situs ini pertama kali dilaporkan oleh seorang konsultan dari Belanda EP Tombrink pada tahun 1864.
Dalam kunjungannya ke daerah Sungai Lematang, EP Tombrink menemukan sebuah reruntuhan peninggalan Hindu-Budha berupa 26 arca, diantaranya arca Nandi dan sebuah relief burung kakatua.
“Selain EP Tombrink, ada lima orang dari Belanda yang melaporkan temuan-temuan serupa, yakni AJ Knaap (1904), DK Bosch (1930), FM Schnitger (1936), JLA Brandes, dan Westenenk. Benda-benda bersejarah yang mereka temukan berupa reruntuhan bangunan bata setinggi 1,75 meter, sudut bangunan dengan Gana (pengawal Dewa Siwa) dari terakota, kemuncak bangunan, antefix, arca Brahma, Lingga, arca tanpa kepala, tiga fragmen bangunan bata, arca Siwa, dua buah kepala kala, pecahan arca singa, dan sejumlah bata berhias burung dan bunga teratai,” jelas dia.
“Hasil temuan-temuan tersebut ada sekarang, disimpan dibeberapa Museum Nasional (Jakarta), Museum Balaputra Dewa (Palembang), dan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (Palembang),” pungkasnya. (AMD)