JAKARTA, BERITAANDA – Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono memaparkan bagaimana kesiapan Jasa Raharja dalam pengamanan libur Natal dan Tahun Baru [Nataru] untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat apabila terjadi musibah kecelakaan.
Sesuai dengan tugasnya untuk menyelenggarakan program perlindungan dasar kecelakaan penumpang angkutan umum dan lalu lintas jalan, Jasa Raharja memberikan santunan kepada korban kecelakaan angkutan penumpang umum dan lalulintas jalan, baik itu yang meninggal dunia atau luka-luka.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Jasa Raharja berbasis pada sistem pelayanan digital terpadu, yang terintegrasi dengan stakeholder. Mulai dari laporan kecelakaan online dan realtime dengan IRSMS Korlantas Polri dan host to host dengan rumah sakit.
Untuk korban luka-luka akan ditindaklanjuti dengan sistem verifikasi rawatan online, realtime dan profesional pada biaya rawatan korban, juga kerjasama dengan holding farmasi untuk memastikan data penggunaan obat telah sesuai dan tak lupa sinergi dengan provider dan asuransi untuk jaminan pengobatan lanjutan.
Untuk korban meninggal, Jasa Raharja memastikan kunjungan petugas kepada ahli waris korban, kemudian verifikasi keabsahan data kependudukan dengan Ditjen Dukcapil dan sistem pembayaran secara cashless.
Jasa Raharja memiliki target kecepatan dan kemudahan penyaluran santunan untuk masyarakat.
“Sampai dengan November 2021 berhasil memberikan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan layanan kepada masyarakat, dimana dari target 3 hari penyerahan santunan meninggal dunia secara nasional terealisir menjadi 1 hari 10 jam saja,” ujar Rivan.
Lebih lanjut Rivan mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan mengutamakan keselamatan berlalulintas dalam setiap melakukan perjalanan.
Selain karena pandemi yang belum berakhir, pada periode sampai dengan November 2021 telah terjadi peningkatan kecelakaan seiring dengan peningkatan penyerahan santunan kepada masyarakat sebesar Rp 2,15 triliun, naik 1,7% dari periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 2,12 triluin.
Pada kesempatan yang sama, Dewi Aryani Suzana selaku Direktur Operasional Jasa Raharja menyampaikan, menghadapi Nataru ini Jasa Raharja sudah mensiagakan 2.000 personel yang tersebar di 29 kantor cabang, dan juga bergabung dalam pos kesehatan terpadu di 60 lokasi.
Pengoperasian armada operasional sejumlah 214 unit kendaraan roda 4 (mobil unit keselamatan lalulintas, mobil Jasa Raharja reaksi cepat, dan kendaraan operasional) dan 500 unit kendaraan roda dua di wilayah kantor cabang seluruh Indonesia, serta dengan pemasangan spanduk keselamatan di 1.015 titik dan distribusi 5.500 unit sarana keselamatan kepada stakeholder terkait.
“Tidak hanya fokus dalam program pelayanan pasca kecelakaan, kami juga melaksanakan program yang bertujuan untuk pencegahan kecelakaan, seperti pelatihan safety riding dan safety driving, aplikasi redspot, program sillaturahmi online Sayang JR dengan membagikan pulsa gratis kepada 5.000 orang, serta safety campaign bekerjasama dengan Jasa Marga dengan pemasangan spanduk dan pemeriksaan kondisi kendaraan berupa cek ban dan pengisian nitrogen gratis di rest area,“ tambah Dewi.
Tidak kalah pentingnya juga, Jasa Raharja telah melaksanakan program pelatihan penanganan gawat darurat bagi masyarakat di sekitar lokasi rawan laka, yang bertujuan agar penanganan korban kecelakaan dapat mengurangi risiko fatalitas yang tidak diinginkan
“Diharapkan dengan adanya dukungan dari Jasa Raharja, Operasi Lilin tahun 2021 dapat berjalan lancar dan memberikan kenyamanan masyarakat yang akan melakukan ibadah Natal dan Tahun Baru 2022. Keterlibatan peran aktif Jasa Raharja dalam pengamanan Operasi Lilin ini sebagai perwujudan negara hadir bagi korban kecelakaan angkutan umum dan lalu lintas jalan,” pungkas Dewi. (Katharina Yanuarti)