Pengerjaan Pembangunan Proyek Ruang Perpustakaan Tahun 2022 Disdikbud Lampung Tengah Carut Marut

17

LAMPUNG TENGAH, BERITAANDA – Pengerjaan pembangunan proyek ruang perpustakaan tahun 2022 milik Disdikbud Lampung Tengah (Lamteng) senilai Rp 195 juta, amburadul.

Pasalnya, bangunan yang dibangun telah memakan waktu 2 tahun, justru hanya sebatas ruangan saja. Lantai masih tanah, tanpa plafon, dinding tembok luar dan dalam tidak dicat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Tengah, Nur Rohman kepada awak media, Rabu (14/8/2024) mengatakan, proyek tersebut sudah selesai dan akan dilanjutkan kembali tahun 2024.

“Ternyata tahun 2024 batal, karena stafnya salah input data,” kata Kadisdik Lamteng.

Sementara dari konfirmasi terhadap PPK Minak Halim mengatakan, bahwa kegiatan dengan anggaran proyek hanya apa adanya. Tak sampai disitu, PPK justru mengkambing hitamkan bagian perencanaan dan konsultan, karena bagian tersebut mengetahui lebih jelas.

“Sebab merekalah yang di bagian perencanaan, kalau kita hanya pelaksana,” terangnya.

Mirisnya, bahkan PPK tidak mengetahui pemenang proyek yang mengerjakan kegiatan tersebut.

“CV apa namanya yang mengerjakan nanti dicari dulu, kan proyek itu sudah 2 tahun jadi lupa,” kilahnya.

Diberitakan sebelumnya, pekerjaan pembangunan gedung perpustakaan (perpus) di SMPN 2 Bandar Mataram yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah (Lamteng) melalui penunjukan langsung (PL) mangkrak selama 2 tahun.

Pembangunan proyek ruang perpustakaan dengan nomor RUP.36301723 tersebut yang mendapat pagu anggaran Rp 195.000.000 yang jadwal pelaksanaan dimulai pada bulan September 2022, sampai saat ini bangunan tersebut sangat memprihatinkan. Banyak fisik bangunan seperti kondisi lantai masih tanah, dinding luar dan dalam belum dicat, atap bangunan belum di plafon, sehingga belum bisa digunakan pihak sekolah.

Bangunan tersebut sangat memprihatinkan. Banyak fisik bangunan seperti kondisi lantai masih tanah, dinding luar dan dalam belum dicat, atap bangunan belum di plafon, sehingga belum bisa digunakan oleh pihak sekolah.

Dari keterangan sumber yang berhasil dihimpun mengatakan, bahwa gedung perpustakaan tersebut dibangun sejak tahun 2022 lalu. Sampai tahun 2024 ini belum selesai dibangun.

Sementara, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Lamteng Nur Rohman ketika akan dikonfirmasi oleh awak media selalu tidak berada ditempat.

Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas (Sekdis) Pendidikan Lampung Tengah Ahmaludin, memberikan pernyataan yang sangat aneh bahwa kegiatan tersebut sudah diperiksa BPK dan telah PHO atau serah terima.

Disisi lain, Kepala Sekolah SMPN 2 Bandar Mataram, Nengah Suhartana, mengatakan serta membenarkan adanya pembangunan tersebut. Tetapi sebagai kepsek, dia tidak tahu dan tak terlibat dalam pembangunan tersebut.

“Pernah mau diserahterimakan kunci, tapi saya menolak dikarenakan bangunannya belum selesai dan juga belum bisa digunakan pihak sekolah,” kata dia.

Yang jadi pertanyaan apakah BPK dan tim pengawas menerima dengan hasil pekerjaan yang nyata-nyatanya belum layak dikatakan selesai.  (*)

Bagaimana Menurut Anda