KAYUAGUNG-OKI, BERITAANDA – Saat dihadirkan bersama pelaku Hendri (18), Nang (20) yang merupakan otak pembunuhan Melinda Zidoni (24) mengaku jika korban sempat teriak minta tolong saat dirinya hendak membunuh korban.
Hal ini diungkapkannya dalam gelar ungkap kasus di Mapolda Sumsel, Jumat (29/3/2019).
“Dia (korban – red) saat hendak kami bunuh, sempat teriak minta tolong, tetapi karena lokasi kejadian jauh dari pemukiman warga, maka teriakan korban tidak didengar oleh warga. Korban akhirnya tewas setelah kami cekik lehernya sekuat tenaga,” katanya.
Mulanya, diakui Nang, dirinya hanya berencana untuk memperkosa korban saja, lantaran sakit hati dan dendam terhadap korban karena dikatain jelek. Akan tetapi saat kejadian, korban menarik penutup wajah teman saya Hendri, sebab itulah kami nekad membunuh korban dengan mencekiknya.
Pelaku Nang juga cerita, sebelum kejadian dirinya sudah mengamati aktivitas korban yang setiap sore hari pergi mengendarai sepeda motor untuk membeli sayur di pasar. Hingga muncul niatnya untuk memperkosa korban di kawasan perkebunan sawit yang tak jauh dari jalan poros yang dilalui korban.
“Dalam kejadian itu, saya mengajak satu teman saya, lalu kami meletakan kayu balok di tengah jalan tersebut, dan kami juga mengenakan sarung untuk menutupi wajah, agar tak dikenali korban,” jelasnya.
Tak lama kemudian, masih kata pelaku Nang, melintaslah korban hingga akhirnya ia dekati ketika korban menghentikan laju sepeda motor yang dikendarainya, lantaran ada balok kayu yang menghalangi di tengah jalan itu.
“Setelah itu kaki dan tangan korban saya ikat dan diseret masuk ke kebun sawit untuk diperkosa. Ketika saat hendak memperkosanya, ternyata korban lagi datang bulan, hingga kami hanya melakukan pencabulan saja,” ungkapnya.
Disaat pencabulan dilakukan, lebih jauh diceritakan Nang, ternyata ikatan tangan korban lepas. Dan korban menarik tutup wajah teman saya hingga korban melihat wajahnya. “Dari itulah korban kami bunuh dengan cara mencekiknya,” pungkas dia. (Iwan)