Bakar Lahan Sendiri, Kakek di Muratara Meregang Nyawa Akibat Terkepung Api

32

MURATARA, BERITAANDA – Nasib miris dialami H. Muhadi (72) asal Desa Bumi Makmur Kecamatan Nibung Kabupaten Muratara yang harus meregang nyawa akibat membakar lahan di kebun sawitnya sendiri, dan kemudian terkepung api yang tak mampu dikendalikannya.

Korban diketahui tewas setelah saksi Warsito (57) dan Yusup (37) yang bersebelahan kebun sawit dengan korban, curiga akan keberadaan korban.

“Saya curiga, biasanya korban mengajak pulang bersama untuk sholat Dzuhur. Saya lihat asap di kebun korban, perasaan saya jadi tidak enak. Saya datangi kebunnya bersama Yusup. Disitu saya temukan korban sudah tergeletak ditengah kebun yang terbakar dan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” terangnya

Warsito mengisahkan, di hari Rabu (17/7/2024) tersebut sekitar pukul 07.00 WIB, korban berangkat ke kebunnya di Desa Bumi Makmur dengan menggunakan sepeda motor sambil membawa bibit kelapa sawit.

Siang harinya sekitar jam 12, kebiasaan Warsito menunggu korban yang selalu mengajaknya pulang untuk sholat Dzuhur.

“Kebiasaan korban membersihkan kebun dengan cara membakar sedikit demi sedikit. Akibat terpaan angin, kemudian api meluas dan melebar. Korban sudah sering mengalami sakit sesak nafas. Diduga terkepung api dan kekurangan oksigen saat melakukan pemadaman api sendirian,” imbuhnya.

Hasil pengecekan petugas Polres Muratara IPDA Hermansyah dan tim yang mendatangi lokasi, diperkirakan luas lahan terbakar 1/2 hektar sudah kondisi api padam. Petugas mengamankan barang bukti celana korban kondisi terbakar, sepasang sepatu bot warna kuning, dan sepeda motor yang digunakan korban.

Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani SIK MH saat dikonfirmasi, Kamis (18/7/2024), membenarkan kejadian tersebut.

Dia mengimbau masyarakat memiliki kesadaran agar tidak memanfaatkan musim kemarau untuk membuka lahan atau kebun dengan cara membakar.

“Lahan yang kering, udara panas dan angin kencang menjadikan kebakaran sulit dikendalikan, sehingga berpotensi meluas dan ini membahayakan, merugikan banyak pihak. Kita sangat sayangkan kejadian ini, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua,” ucapnya.

AKBP Koko mengaku jajaran Polda Sumsel dibawah kendali Kapolda Irjen A. Rachmad Wibowo gencar memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dengan penyebaran pamflet serta informasi melalui berbagai media terkait karhutla. (Iwan)

Bagaimana Menurut Anda