


DUNIA, BERITAANDA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya tidak mampu menangani gelombang baru migran dari Suriah utara, Selasa (10/9/2019).
Erdogan menambahkan, Turki dan Amerika Serikat perlu membuat zona aman di kawasan tersebut sesering mungkin.
Turki dan AS, dua sekutu pada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sudah sepakat membentuk zona aman di Suriah timur laut di sepanjang perbatasan Turki di selatan. Kedua negara juga sepakat membersihkan wilayah yang dikuasai para petempur YPG Kurdi Suriah.
- Didukung Warga, Arianto Maju di Pilkades Pedamaran IV
- Auto2000 Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Kumpulan Sampah Plastik Jadi Pohon
- Kapolda Datang, Warga Sungai Ceper Serahkan 20 Pucuk Senpira Secara Sukarela
- Larang Mudik, Polri Segera Gelar Operasi Ketupat
- Kiprah 2 Srikandi PLN Ikut Dirikan Tower Listrik Darurat di NTT
Pada Ahad (8/9/2019), pasukan Turki dan AS melaksanakan patroli militer bersama di darat di kawasan itu.
Presiden Tayyip Erdogan pekan lalu mengatakan Turki juga berniat mengirim satu juta dari 3,6 juta pengungsi Suriah di Turki untuk pulang ke zona aman yang direncanakan di Suriah utara. (*)
*Sumber: Antara
Bagaimana Menurut Anda
