Tapsel Mantapkan Implementasi SAKIP, Gus Irawan: Tahun Ini Harus Naik Nilai!

83

TAPANULI SELATAN, BERITAANDA – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Pemkab Tapsel) mengikuti evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) secara daring melalui zoom meeting, Selasa (4/11/2025).

Dalam evaluasi yang berlangsung sejak siang hingga sore hari tersebut, Bupati Tapsel H. Gus Irawan Pasaribu turun langsung memaparkan capaian kinerja pemerintah daerah di hadapan Tim Evaluator Kementerian PANRB.

Turut mendampingi Bupati dalam zoom meeting ini, Wakil Bupati H. Jafar Syahbuddin Ritonga, Sekretaris Daerah Sofyan Adil, serta Satuan Tugas (Satgas) SAKIP Tapsel.

Selama lebih dari dua setengah jam, sesi evaluasi berlangsung dalam suasana interaktif. Setelah paparan, tim Kementerian PANRB mengajukan sejumlah pertanyaan yang dijawab langsung oleh Bupati dengan lugas dan penuh optimisme.

“Evaluasi ini sangat penting, karena SAKIP merupakan salah satu rapor resmi pemerintah daerah. Disinilah ukuran akuntabilitas dan efektivitas kinerja kita dinilai,” ujar Bupati usai kegiatan.

Menurut Gus Irawan, SAKIP bukan sekadar laporan administratif, melainkan sistem yang menuntun pemerintah daerah untuk bekerja lebih terarah, terukur, dan berorientasi pada hasil.

“Tidak hanya output, tetapi juga outcome, yakni manfaat nyata yang dirasakan masyarakat,” tegasnya.

Selama lima tahun terakhir, nilai SAKIP Pemkab Tapsel stagnan di peringkat CC. Hal ini, kata Gus Irawan, menjadi tantangan besar sekaligus pemicu semangat untuk berbenah.

“Saya cukup tertantang dengan kondisi ini. Tahun 2024 kita masih bernilai CC sesuai surat Kementerian PANRB tertanggal 3 September 2024. Tapi tahun ini saya optimis Pemkab Tapsel bisa naik kelas dan meraih nilai B,” yakinnya.

Gus tak menutup mata bahwa rendahnya nilai SAKIP mencerminkan adanya pekerjaan rumah besar di berbagai lini pemerintahan.

Ia mencontohkan, pada tahun 2024 skor Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK menempatkan Tapsel di zona merah, peringkat ke-27 dari 33 kabupaten/kota di Sumut. Begitu pula dengan Indeks Digitalisasi Daerah yang saat itu masih berada di bawah daerah-daerah di Kepulauan Nias.

Tak ingin berdiam diri, Bupati Gus Irawan segera membentuk Satgas SAKIP dan memimpin langsung proses perbaikan sistem kinerja daerah. Salah satu inovasi yang telah dijalankan adalah peluncuran E-SAKIP, aplikasi digital manajemen kinerja Pemkab Tapsel.

“Dalam paparan tadi, saya sampaikan berbagai langkah perbaikan yang sudah dilakukan, termasuk tindak lanjut rekomendasi Kementerian PANRB atas evaluasi SAKIP tahun lalu,” jelasnya.

Respons positif dari tim evaluator menambah optimisme Gus Irawan. “Kesan saya, mereka menyambut baik. Karena itu saya yakin tahun ini Tapsel bisa keluar dari zona CC,” tambahnya sambil tersenyum.

Usai zoom meeting dengan Kementerian PANRB, Bupati tak langsung beristirahat. Ia segera menggelar diskusi lanjutan dengan Satgas SAKIP Tapsel untuk menyusun langkah perbaikan tahun 2026.

Dalam pertemuan tersebut, Gus Irawan kembali memotivasi para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) agar terus meningkatkan kinerja dan kolaborasi.

“Hanya dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kesungguhan, kita bisa mencapai perubahan yang nyata,” tegasnya.

Ia pun mencontohkan keberhasilan Tapsel dalam meningkatkan Indeks Digitalisasi Daerah setelah menerapkan sistem Cash Management System (CMS).

“Dampaknya bukan hanya pada tata kelola keuangan yang lebih efisien, tapi juga pada peningkatan pendapatan daerah,” ungkapnya.

Dengan semangat yang sama, Bupati menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat pondasi tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik.

“Ini adalah proses panjang, tapi kami sudah di jalur yang benar. Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Tapanuli Selatan agar perbaikan ini membawa hasil nyata bagi daerah kita tercinta,” tutup Gus Irawan. [Anwar]

Bagaimana Menurut Anda