TAPANULI SELATAN, BERITAANDA – Pendiri Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tapanuli Selatan, H. Syahrul M. Pasaribu, menghadiri pengajian akbar BKMT Miftahul Jannah Kecamatan Sayurmatinggi di Desa Bulu Gading, Kamis (23/10/2025) sore.
Kehadiran Bupati Tapsel dua periode (2010–2021) itu disambut antusias oleh ratusan ibu-ibu anggota BKMT dari berbagai desa dan kelurahan se-Kecamatan Sayurmatinggi.
Turut hadir Camat Sayurmatinggi Enri Copermi, Sekcam, para kepala desa dan lurah, Kapolsek Batang Angkola AKP Tri H., serta unsur Forkopimcam Sayurmatinggi.
Dalam sambutannya, Syahrul Pasaribu menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota BKMT yang tetap kompak dan konsisten sejak organisasi ini didirikan pada tahun 2011.
“BKMT bukan organisasi pemerintahan, melainkan wadah sosial keagamaan yang tumbuh dari semangat dakwah dan kebersamaan umat,” ujar Syahrul di hadapan jamaah.
Ia menjelaskan, BKMT pertama kali lahir di Jakarta pada tahun 1981 atas prakarsa ulama perempuan Hj. Tuty Awaliyah bersama 700 majelis taklim.
Di Tapanuli Selatan, BKMT terbentuk pada tahun 2011 atas mandat BKMT Sumatera Utara kepada Syahrul Pasaribu dan Ketua TP PKK saat itu, Hj. Syaufialina Syahrul.
Tujuan pendirian BKMT Tapsel, lanjut Syahrul, adalah memperluas wawasan keagamaan, meningkatkan iman dan takwa (Imtaq), serta mempererat silaturahmi antarwarga dan antara masyarakat dengan pemerintah.
Syahrul juga mengingatkan bahwa sejak 2013, Pemkab Tapsel telah menggagas Safari Maulid, Safari Isra Mi’raj, dan Safari Muharram sebagai bagian dari upaya memperkuat kegiatan keagamaan masyarakat.
Selain itu, ia mengenang sejumlah pembangunan fisik yang pernah dilakukan di Sayurmatinggi, seperti pembangunan jalan hotmix menuju Desa Bulu Gading, pembuatan ruang kelas jauh (filial) SD Negeri Tanjung Leuk, serta pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) di kawasan perbukitan tersebut.
“Desa Bulu Gading punya kenangan tersendiri, karena di sinilah hotmix pertama kami bangun saat awal menjabat bupati,” kenang Syahrul.
Dalam kesempatan itu, Syahrul juga menyinggung perubahan paradigma pembangunan nasional yang kini tengah diterapkan pemerintah pusat.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun anggaran 2026 akan mengalami pengurangan Transfer Keuangan Daerah (TKDD) sekitar Rp255 miliar.
“Artinya, setiap desa di Tapsel akan mengalami penurunan anggaran sekitar Rp110 juta hingga Rp125 juta,” ungkap Syahrul.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa aliran uang di masyarakat tidak akan berkurang karena adanya program-program nasional baru seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat (SR) yang langsung menyentuh masyarakat.
Jika program MBG berjalan sesuai rencana, perputaran uang di tengah masyarakat Tapsel diperkirakan mencapai Rp1,4 miliar per hari atau sekitar Rp400 miliar per tahun.
“Karena itu, mari kita dukung dan sukseskan program ini bersama,” ajak Syahrul Pasaribu menutup sambutannya.
Pengajian akbar BKMT Miftahul Jannah ditutup dengan tausiyah Ustadz Taufik Hidayat Hasibuan dari Kota Padangsidimpuan.
Dalam ceramahnya, ia mengingatkan jamaah agar senantiasa memperbanyak amal saleh sebagai bekal menghadapi akhir hayat. [Anwar]






























