PALEMBANG, BERITAANDA – Kecamatan Kalidoni terus berinovasi bersama warganya dengan melakukan terobosan baru.
Sebelumnya melakukan kerjasama dengan penyedia aplikasi belanja online berbasis bisnis to bisnis, kini Kecamatan Kalidoni kembali melakukan MOU pemanfaatan aplikasi teknologi untuk pengolahan sampah yang bisa menghasilkan rupiah.
I go green akan menjadi aplikasi pengumpulan sampah dari masyarakat di wilayah Kecamatan Kalidoni, yang selanjutnya sampah akan dihargai menjadi rupiah yang bisa dibayar tunai atau sebagai tabungan yang bisa kembali dibelanjakan pada box belanja.
Selanjutnya pengelolaan sampah di TPS 3R Kecamatan Kalidoni untuk dipilah dan dikelompokkan berdasarkan jenis dan pemanfaatan ulangnya. Melalul aplikasi ini sampah akan dljemput oleh petugas langsung ke rumah dan dibayar sacara tunai.
Aplikasi ini mengajak masyarakat melek teknologi dan cara pengolahan sampah dari konvensional menjadi sampah yang bisa didaur ulang, sehingga bermanfaat sebagai sumber penghasilan juga mengatasi masalah sampah yang kerap dikeluhkan masyarakat selama ini.
Camat Kalidoni Arie Wijaya mengatakan, penggunaan aplikasi I Go Green lni sangat mudah yakni, pilah atau siapkan sampah yang akan dijual, jual melalul aplikasi I Go Green ini bisa melalui WA atau SMS juga telpon, sampah dijemput oleh mltra l Go Green, sampah ditimbang dan dibayar secara tunai.
Selanjutnya, sampah yang terkumpul akan didaur ulang sehingga tidak mencemari lingkungan. Sampah yang dibayar meliputi seluruh jenis plastik, kardus, besi, aluminium, kertas cetak dan koran, kedepan minyak jalantah juga akan dibayar.
“Sampah cair hingga keras akan dihargai dan diolah kembali, sehingga tidak ada lagi alasan dan masalah pengolahan sampah, hingga masyarakat pun punya penghasilan dari sampah,” ujar Arie, Kamis (31/1/2019).
Sementara itu keberadaan l GoGreen di Kecamatan Kalidoni kedepannya juga akan terkoneksi dengan sistem pembayaran fintect dan BRI (sudah kerjasama dengan BRI) yang memungkinkan pembayaran sampah melalui pembelanjaan di box belanja nantinya, maupun tunai nantinya melalui Bank BRI.
“Nantinya sampah yang semula hanya masalah bau, kotor kini bukan lagi masalah justru bisa menjadi pundi-pundi uang yang bisa dijadikan tabungan atau sumber penghasilan ibu rumah tangga yang bisa dibelanjakan langsung ataupun belanja melalui aplikasi belanja milik Kecamatan Kalidoni box belanja,” ujar Hendra Setyadi Putra, Business Transfotmation Expert
PT Akselerasi Digital Indonesia yang menjembatani terlaksananya MOU ini.
Dengan mengubah mindset bahwa sampah bukan lagi masalah melainkan sebuah peluang, maka sebenarnya yang dilakukan adalah usaha menyelamatkan lingkungan dengan bonus mendapat keuntungan menjual sampah.
“Selama ini masyarakat masih terbiasa membuang sampah pada TPS tanpa dipilah dan langsung dibuang begitu saja, padahal jika diolah dan dimanfaatkan dengan benar maka sampah bukanlah lagi masalah melainkan peluang usaha yang bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai pundi rupiah dan masalah lingkungan juga bisa diatasi,” terangnya.(Febri)