



BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – dr. Zam menjadi fasilitator Latihan Khusus Kohati (LKK) Korps HmI-Wati (Kohati) HMI Cabang Bandar Lampung di sekretariat HMI, Rabu (28/8/2019).
Ketua Forum Alumni HMI-Wati (Forhati) Periodik Provinsi Lampung dr. Zam Zanariah Sp.S.M.Kes membawakan materi dengan tema ‘Eksistensi Kohati Dalam Kontributor Pembaharu’.
Ia menjelaskan bahwa perempuan Indonesia harus mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa, karena perempuan adalah tiang negara.
“Kohati harus selalu menjaga hubungan silaturahmi yang ada di cabang-cabang di seluruh nusantara, agar selalu bersinergi dalam melaksanakan kegiatan, meningkatkan intelektual individu utamanya di berbagai bidang sebagaimana diketahui maraknya budaya asing yang merajalela agar dapat diatasi,” ungkap dr. Zam.
Lanut dia, Kohati memiliki peran lebih karena tidak hanya HMI, tetapi fokus kepada perjuangan perempuan.
“Kita tidak dapat mengelak, maka harus menyiapkan strategi untuk membuat pembaharuan kedepan. Anggota Kohati berjumlah banyak dan tersebar di berbagai daerah sampai ke pelosok Indonesia harus dimanfaatkan sebagai basis kader bangsa yang maju dan bersaing, serta tetap bertahan pada kejatidirian bangsa bukan budaya baru yang teradopsi secara serampangan. Tugas ini berat, karena budaya masuk lewat jejaring dunia maya. HMI dan Kohati secara khusus juga harus terlibat dalam arus tersebut dengan posisi re-branding dan re-building,” jelas dia.
dr. Zam mentransfer banyak pengetahuan dan memberikan semangat juang baru kepada peserta LKK HMI Cabang Bandar Lampung, sehingga dapat menjadi bekal ketika para peserta kembali ke cabang masing-masing. Lalu mengimplementasikan ilmu yang didapat dari pelatihan sebagai bentuk pembaharuan yang lebih maju di setiap cabang di daerahnya.
Berbicara mengenai kepimpinan perempuan, dr. Zam sudah tidak diragukan lagi. Sebab, dr. Zam memang seorang dokter aktivis yang mempunyai banyak sekali organisasi dan lembaga di dalam instansi semuanya berjalan dengan progres yang bertahap ketika dibawah kepemimpinan dr.Zam. Bahkan dr. Zam salah satu dari sosok srikandi yang sedang digadang-gadang menjadi pemimpin kota Bandar Lampung kedepan (walikota).
“Setelah mendengar pemaparan Yunda Zam (sapaan dr. Zam di Kader HMI), saya menjadi banyak terinspirasi oleh sosok beliau, bukan hanya seorang dokter yang mengabdikan diri ke pasien, namun juga memberikan aksi sosial ke masyarakat Lampung. Harapan saya kedepan setelah kembali ke cabang, saya ingin menjadi Kohati yang berkualitas, insan cita, serta dapat mengimplementasikan ilmu sebagai bentuk pengabdian di masyarakat seperti Yunda Zam,” ungkap Zaqia, salah satu peserta dari HMI Cabang Cilegon. (Katrine)