


GUNUNGSITOLI-SUMUT, BERITAANDA – Terkait beredar foto muda mudi yang lagi berada di lokasi makam Jimmy Harefa, korban pembunuhan yang terjadi di Pelita Kota Gunungsitoli beberapa waktu lalu. Karya Batee mengakui kalau yang ada di dalam foto tersebut adalah JZ bersama temannya yang hendak berziarah ke makam Jimmy Harefa.
“Memang benar di foto itu saudara kami JZ bersama teman wanitanya yang hendak berziarah ke makam sahabatnya usai pulang dari Pantai Tureloto,” kata Karya Batee alias Ama Arel selaku perwakilan keluarga, saat menggelar konferensi pers di Resto Raja Koki, Kelurahan Pasar, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Selasa (10/9/2019) sore.
Karya Batee kembali menjelaskan bahwa di hari Sabtu (7/9/2019), JZ dan KD (17) berencana berwisata ke Pantai Tureloto Kabupaten Nias Utara.


“Keesokan harinya (Ahad) dengan menggunakan sepeda motor, JZ bersama teman wanitanya berangkat menuju ke rumah KD. Setiba di rumah KD di Nias Utara, mereka langsung berangkat ke Pantai Tureloto,” kata dia.
Lanjutnya, ketika hendak pulang ke Gunungsitoli sekira pukul 15.00 Wib, JZ mengusulkan kepada temannya itu untuk singgah sebentar berziarah di makam Jimmy Harefa yang terletak di Desa Fulolo Kecamatan Lotu Nias Utara.
“Di dalam perjalanan dari Lahewa ke Lotu, KD tertinggal jauh di perjalanan, sehingga JZ yang membonceng teman perempuan itu terus melanjutkan perjalanan hingga tiba di makam Jimny di Desa Fulolo Lotu. Setiba di lokasi tersebut, JZ tidak langsung ke makam, tetapi berencana menunggu KD yang tertinggal pada waktu perjalanan,” jelas dia.
Tidak lama kemudian, terang Batee, ada warga setempat yang mempertanyakan maksud dan tujuan JZ dengan temannya di lokasi. Setelah mendapatkan keterangan JZ hendak berziarah, warga menyampaikan bahwa siapapun dilarang berziarah kalau tidak ijin dari pihak keluarga Jimmy.
“Sehingga, adik kami berinisiatif menghubungi sepupu Jimmy. Tetapi menurut keterangan sepupu Jimmy tersebut, kalau pihak keluarganya tidak memberi ijin. Karena tidak diijinkan dan ditambah cuaca lagi mau hujan, akhirnya mereka bergegas pulang ke Gunungsitoli,” terangnya.
Ketika dalam perjalan pulang ke Gunungsitoli, lanjut Batee, JZ yang membonceng temannya dihadang dua orang tidak dikenal di wilayah Awaa’i.
“Kedua orang tersebut yang satu menggunakan sepeda motor untuk menghadang, sedangkan satu lagi menghalangi dengan cara membentangkan kedua belah tangannya di tengah jalan. Yang dilakukan kedua pria tersebut membuat JZ ketakutan, dan mengira para pria itu adalah pelaku kejahatan begal. JZ yang melihat ruang kosong langsung tancap gas dengan tujuan menyelamatkan diri. Jadi, artinya kecelakaan ini bukan disengaja,” terang dia.
“Keesokkan harinya kami mendengar informasi dari media sosial bahwa pria tak dikenal yang sempat menghadang adik kami telah dirawat intensif di Rumah Sakit Gunungsitoli. Walaupun demikian, kami dari pihak keluarga yang mendengar kabar tersebut langsung menjenguk pria tersebut, dan ada inisiatif membantu biaya perobatan pria itu,” ujarnya. (Ganda)
Bagaimana Menurut Anda


