Baznas Tapsel Resmi Dilantik, Bupati Tekankan Transparansi dan Zakat Produktif

182

TAPANULI SELATAN, BERITAANDA – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Gus Irawan Pasaribu, secara resmi melantik dan mengambil sumpah jabatan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tapanuli Selatan periode 2024–2029, di Gedung Serbaguna, Selasa (21/10/2025).

Dalam sambutannya, Bupati Gus Irawan menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi kepada jajaran pimpinan Baznas yang baru.

Ia menegaskan bahwa tugas yang diemban bukan sekadar administratif, melainkan amanah besar untuk mengelola zakat demi kemaslahatan umat.

“Selamat kepada pimpinan Baznas yang baru dilantik. Amanah besar kini berada di pundak bapak-bapak sekalian. Semoga Allah memberikan kemudahan dan keberkahan dalam menjalankan tugas mulia ini,” ujar Bupati.

Gus Irawan menyoroti potensi zakat yang begitu besar di Indonesia, yakni mencapai Rp8 triliun untuk zakat fitrah dan Rp320 triliun di luar zakat fitrah.

Namun, masih banyak yang belum tersalurkan melalui lembaga resmi seperti Baznas. Karena itu, Bupati berharap Baznas Tapsel mampu memperkuat kepercayaan publik dengan pengelolaan yang transparan dan akuntabel.

“Potensi zakat yang besar ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Tidak seharusnya ada umat Muslim yang kelaparan di tengah umat yang berkecukupan. Baznas harus hadir sebagai lembaga yang terpercaya agar potensi zakat bisa dioptimalkan,” tegas Gus Irawan.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya pengelolaan zakat secara produktif agar mampu mengubah mustahik menjadi muzakki di masa depan.

“Saya ingin Baznas Tapanuli Selatan mampu mengelola zakat di sektor produktif. Dengan zakat produktif, para penerima manfaat tidak lagi bergantung, tetapi dapat berdaya dan suatu saat menjadi pemberi zakat,” pintanya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tetap semangat menunaikan zakat, meski ke depan pemerintah daerah akan melakukan rasionalisasi Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) sebagai dampak kebijakan penghematan nasional.

“Walaupun nanti ada rasionalisasi TPP, semangat berzakat jangan berkurang. Karena zakat bukan hanya ibadah, tapi juga instrumen pemerataan ekonomi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Tapanuli Selatan yang baru dilantik, Jon Sujani Pasaribu, menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran Baznas sebagai penggerak ekonomi umat.

“Zakat merupakan perintah agama sekaligus potensi ekonomi besar untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong kemandirian masyarakat,” ujarnya.

Jon mengungkapkan bahwa potensi zakat di Tapsel diperkirakan mencapai Rp5 miliar. Pihaknya akan menggandeng BUMN, BUMD, perusahaan swasta, serta lembaga sosial lainnya agar sumber dana zakat tidak hanya berasal dari ASN. Selain itu, Baznas juga akan berkoordinasi dengan Kantor Pajak untuk penerapan zakat yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sesuai aturan.

“Kami akan fokus pada zakat produktif, zakat yang bisa digulirkan dan berkelanjutan, agar manfaatnya meluas ke lebih banyak mustahik,” tegas Jon.

Dengan dilantiknya kepengurusan baru Baznas Tapsel periode 2024–2029, diharapkan lembaga ini menjadi motor penggerak pemberdayaan ekonomi umat, serta turut memperkuat visi Tapanuli Selatan menuju masyarakat yang unggul, sehat, cerdas, dan sejahtera. [Anwar]

Bagaimana Menurut Anda