Zita Anjani Jajal Paralayang di Batu Alif, Potensi Wisata Baru Lampung Selatan

23

LAMPUNG SELATAN, BERITAANDA – Udara sejuk perbukitan Dusun Kayu Tabu, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, menjadi saksi pengalaman Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, saat menjajal wisata paralayang di Batu Alif Paragliding Site, Selasa (9/9/2025).

Dengan penuh semangat, Zita terbang dari ketinggian 320 meter di atas permukaan laut bersama instruktur sekaligus pilot berlisensi, Deon. Dari udara, ia menikmati panorama spektakuler yang membentang hingga Tanjung Tua, ujung Pulau Sumatera.

“Pemandangannya indah sekali dari atas, luar biasa, dengan suguhan panorama sampai ke ujung Pulau Sumatera. Terima kasih kepada komunitas paralayang yang sudah mendampingi,” ujar Zita usai mendarat dengan selamat.

Tak hanya merasakan sensasi terbang, Zita juga berkesempatan menyusuri Pantai Minang Rua dan melanjutkan kunjungan ke kawasan Lummay, yang menjadi bagian dari paket wisata sekitar lokasi.

Menurut Zita, Batu Alif memiliki potensi besar untuk menjadi magnet wisata baru di Lampung Selatan. Namun, pengelola dari Komunitas Paralayang Lampung Club (PLC) menyebut masih ada sejumlah kendala, mulai dari akses jalan hingga ketersediaan air dan listrik.

“Untuk jalan, kita tahu sendiri kondisinya. Kami juga pernah menggali sumur hingga kedalaman 60 meter, tetapi air belum bisa naik. Infrastruktur memang masih sangat membutuhkan dukungan, dan kami berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan,” ungkap salah satu perwakilan PLC.

Dari Nol Hingga Jadi Ikon Baru

Komunitas menuturkan perjalanan menemukan lokasi ini tidaklah mudah. Mereka harus mencari titik tertinggi, berkoordinasi dengan warga, hingga akhirnya menjadikan Batu Alif sebagai spot paralayang terbuka pertama untuk umum di Lampung.

Saat ini, dua warga Kayu Tabu telah dilatih terbang, sementara ada sekitar 12 pilot aktif, tiga diantaranya perempuan. PLC juga membuka kursus paralayang berlisensi dengan biaya Rp12 juta per orang untuk program intensif selama 2–3 minggu.

“Kami ingin olahraga paralayang ini dikenal luas di Lampung, bukan hanya untuk penggiat olahraga, tapi juga wisata. Harapan kami, Batu Alif bisa menjadi ikon baru, dan Pemkab dapat memberi dukungan agar Lampung Selatan lebih maju,” tambah pengurus PLC.

Dengan dukungan berbagai pihak, Batu Alif Paragliding Site diyakini mampu menjadi wajah baru pariwisata Lampung Selatan, menggabungkan keindahan alam, olahraga ekstrem, dan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar. (Kominfo Lamsel)

Bagaimana Menurut Anda