LAMSEL-LAMPUNG, BERITAANDA – Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Hj. Riana Sari Arinal berjanji, akan terus melakukan pembinaan kepada para perajin batik ecoprint di Lampung Selatan.
Hal itu diungkapkan Riana Sari Arinal saat melakukan kunjungan kerja sekaligus melakukan pembinaan organisasi, yang dipusatkan di Pantai Kahai, Desa Batu Balak, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (8/12).
Riana Sari mengatakan, pihaknya akan kembali melaksanakan pelatihan kepada para perajin batik Ecoprint. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari hasil produksi.
Ia menuturkan, para perajin yang akan mengikuti pelatihan merupakan perajin terbaik dan hasil dari rekomendasi Ketua Dekranasda Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto.
“Nanti tahun depan ini lebih ke praktiknya gitu ya. Kita akan mengadakan pelatihan dan ini nanti atas rekomendasi dari ibu bupatinya. Kami akan terus bina, sehingga mereka terus memproduksi,” kata Riana Sari Arinal.
Riana Sari mengatakan, hasil dari produksi para perajin batik ecoprint nantinya akan menjadi tanggung jawab dari Dekranasda Provinsi Lampung. Namun sebelum itu, para perajin harus menjadi anggota Dekranasda terlebih dahulu.
Menurut Riana Sari Arinal, untuk menjadi anggota dari Dekranasda Provinsi, para perajin harus mampu menghasilkan produk batik yang bagus dan berkualitas. Sehingga batik ecoprint dapat dengan mudah bersaing di pasaran.
“Karena kan selama ini mereka sudah dibina, produksi kemudian nanti ke penjualan. Nah, untuk penjualan ini nanti insyaallah akan menjadi tanggung jawab Dekranasda Provinsi, tapi syaratnya mereka harus menjadi anggota kita dulu,” katanya.
Pada kesempatan itu, Riana Sari juga meminta kepada para perajin agar terus meningkatkan kreatifitas dalam menciptakan produk-produk batik ecoprint. Dengan demikian, akan mempermudah dalam menarik minat para konsumen.
“Nanti akan banyak pameran-pameran, teruslah berkreasi. Insyaallah nantinya akan menjadi tanggung jawab kita ya,” pungkasnya. (Katharina Yanuarti)