MAGELANG-JATENG, BERITAANDA – Menjelang lebaran, Dinas Perdagangan Koperasi [Disdakop] UKM Magelang menggelar operasi pasar dan pasar murah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi (Disdakop) UKM, Wulandari mengatakan, kegiatan pasar murah dan operasi pasar semacam ini sudah menjadi program yang dilaksanakan setiap tahun, namun untuk tahun kemarin tidak dilaksanakan karena pandemi.
“Kegiatan yang setiap tahun kita adakan, tapi tahun kemarin tidak kami laksanakan karena terkait pandemi dan anggaran yang dialihkan,” kata Wulandari kepada BERITAANDA, Selasa (4/5).
Ia juga mengatakan, tujuan diadakannya pasar murah dan operasi pasar ini adalah agar pembeli dapat membeli kebutuhan pokok langsung dari distributor, sehingga meringankan masyarakat dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan di pasar.
“Kalau sekarang kan pembeli langsung ketemu distributornya otomatis harga lebih murah dibandingkan di pasar, intinya membantu meringankan beban masyarakat,” tandasnya.
Ia menjelaskan kegiatan pasar murah yang digelar tahun ini berlangsung mulai tanggal 4-6 Mei 2021, buka pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB dibagi atas tiga tempat antara lain, halaman kantor Disdagkop UKM Kabupaten Magelang, Gor Gemilang (kompleks Pemkab Magelang), dan halaman kantor Korpri (depan Lapangan drh. Soepardi Kota Mungkid).
“Untuk protokol kesehatan dijaga benar dengan kerumunan yang sudah dipecah di tiga tempat, kemudian juga ketika masuk ada pengecekan suhu dan cuci tangan serta diharuskan menjaga jarak,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Distribusi Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Magelang, Tri Handayani mengungkapkan, produk yang dijual dibatasi hanya yang mendukung hari raya khusus makanan atau sembako.
“Produk yang dijual dibatasi hanya yang mendukung hari raya khusus makanan atau sembako,” ujarnya.
Terkait harga barang yang ditawarkan, ia mengatakan selisih harga dengan yang di pasar sekitar Rp 2.000 sampai Rp 4.000.
“Selisih harga dengan yang di pasar sekitar 2 ribu sampai 4 ribu rupiah,” kata Handayani.
Ia menjelaskan dengan adanya pandemi daya beli masyarakat menurun. Kemudian dengan adanya kegiatan seperti ini ia berharap kebutuhan sembako masyarakat bisa tercukupi dengan harga yang terjangkau. [Faisal]






























