PALEMBANG, BERITAANDA – Setelah sempat stabil di awal pekan, harga emas kembali melonjak pada Selasa (9/9/2025) dan memecahkan rekor baru, baik untuk emas perhiasan maupun emas murni.
Di Toko Emas Makmur Jaya Terminal Perumnas Sako Kota Palembang, harga emas perhiasan kadar 92 persen (22 karat) dengan berat 6,7 gram hari ini dibanderol Rp11.150.000 per suku, naik Rp150 ribu dibandingkan kemarin. Untuk harga per gram, tercatat Rp1.670.000, naik Rp10 ribu dari sebelumnya. Harga tersebut sudah termasuk ongkos pembuatan perhiasan.
Sementara itu, di Toko Emas Laris Pasar 16 Ilir, kenaikan lebih tinggi terjadi. Harga emas perhiasan jenis cincin dijual Rp11.200.000 per suku, naik Rp250 ribu dari Rp10.950.000 kemarin. Adapun gelang dan kalung dibanderol Rp11.150.000 per suku, juga naik Rp250 ribu dari Rp10.900.000 per suku kemarin.
Untuk emas murni, baik Antam maupun Galeri 24 Pegadaian, harganya ikut terdongkrak.
- Emas Antam: harga jual Rp2.091.000 per gram, naik Rp26 ribu dari Rp2.065.000. Harga buyback juga naik Rp26 ribu menjadi Rp1.933.000 per gram.
- Emas Galeri 24 Pegadaian: harga jual Rp2.076.000 per gram, naik Rp26 ribu dari Rp2.050.000. Harga buyback Rp1.931.000 per gram, juga naik Rp26 ribu.
Pemilik Toko Emas Makmur Jaya, Awi, menjelaskan kenaikan harga emas ini dipicu oleh menguatnya spekulasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed), yang mendorong laju harga emas dunia.
“Harga emas dunia hari ini menembus rekor baru di atas level psikologis US$3.600 per troy ons,” kata Awi.
Pada perdagangan Senin (8/9/2025), harga emas dunia ditutup menguat 1,37% di level US$3.635,36 per troy ons, menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah dan naik dua hari beruntun. Namun, Selasa pagi (9/9/2025) hingga pukul 06.20 WIB, harga emas dunia di pasar spot sempat terkoreksi tipis 0,16% ke posisi US$3.629,58 per troy ons.
Awi menambahkan, lonjakan harga emas justru membuat pola transaksi konsumen berubah. Jika biasanya saat harga naik pembelian lebih dominan, kali ini banyak masyarakat justru memilih menjual kembali emas mereka.
“Biasanya kalau harga emas tinggi, 70 persen orang beli dan 30 persen jual. Hari ini terbalik, 55 persen jual kembali, 45 persen saja yang beli,” ungkapnya. (Febri)































