KAYUAGUNG-OKI, BERITAANDA – Terkait ikan paus yang terdampar di tepian Sungai Kong Desa Sungai Pedada Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), menurut Camat Tulung Selapan, Jemmy, ikan paus pertama kali ditemukan oleh nelayan yang sedang melintas di lokasi tersebut.
“Sebenarnya ikan paus itu ditemukan terjebak di kubangan lumpur hari Ahad pagi kemarin, karena memang jarak lokasi terdampar 30 menit dari Selat Bangka, atau tepatnya berbatasan langsung dengan pantai di Pulau Maspari,” ujar camat, Senin (25/1) sore.
Setelah ditemukan, masih kata camat, lantas warga lainnya yang mengetahui hal tersebut langsung datang ke lokasi untuk menggiring ikan paus kembali ke laut Selat Bangka.
“Cukup aneh, waktu kemarin siang dan sore, kan banyak warga dengan menggunakan speedboat mencoba menggiring ikan agar kembali ke laut. Tetapi ikan itu tetap tidak mau pindah dari posisinya,” terang camat.
Bahkan tadi pagi dengan alat seadanya, kata dia, kami mendorong tubuh ikan ke tengah-tengah sungai. Masih kata camat, namun justru ikan kembali menepi dan berbagai upaya telah dilakukan warga untuk membantu ikan tersebut agar dapat kembali ke laut.
Dengan keadaan demikian, kita langsung menghubungi Tim BKSDA Provinsi Sumatera Selatan agar mendapatkan bantuan. Lanjut camat, untuk sementara, agar ikan tetap bertahan hidup, warga membuat parit (kolam kecil -red) yang seukuran tubuh ikan tersebut.
“Ya, jadinya kami buatkan kolam kecil di sisi pinggir sungai biar ikan tidak stres dan mati,” tandas camat.
Terpisah, Kepala Seksi Wilayah 3 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan (Sumsel) Aziz Abdul Latif mengatakan, bahwa memang benar itu paus.
“Itu benar paus, namun jenisnya masih kami identifikasi. Terdamparnya paus ini baru pertama kali terjadi di perairan tersebut,” kata Aziz
Ikan paus tersebut dari Selat Bangka, jelas Aziz, karena secara geografis wilayah Sungai Kong, OKI memang berada di pesisir Laut Bangka, dan terdapat area yang disebut laut dalam, maka sangat wajar jika ada paus di wilayah perairan daerah tersebut.
“Terdamparnya ikan paus ini bisa saja terjadi, karena beberapa faktor seperti paus tersebut tertinggal dari gerombolan paus lainnya. Apalagi kondisinya terluka, bisa saja karena lemah, terbentur karang, ataupun diserang mangsa sehingga dia ke darat. Namun kami masih selidiki,” jelas Aziz lagi.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan paus-paus lainnya, menurut Aziz, karena paus ini biasanya bergerombol maka bisa saja ada paus lainnya. Namun bisa juga paus ini tertinggal dari rombongan.
“Untuk panjang paus kisaran 5-7 meter dan beratnya berkisar 2 ton. Dan saat ini sudah dievakuasi, dibuat parit, karena pausnya terdampar di lumpur yang perairannya dangkal. Nanti ketika air pasang akan ditarik lagi ke laut,” ujar Aziz
Dijelaskan Aziz, ikan paus yang ditemukan ini ada bagian yang terluka. Kita bersama pemerintah daerah sudah mencoba menarik mamalia itu kembali ke laut, namun karena kondisi surut sulit dilakukan. Untuk itu nanti ketika air pasang akan ditarik kembali ke laut.
“Kami imbau masyarakat jangan menaiki atau menyakiti ikan paus tersebut, karena hewan ini termasuk yang dilindungi,” pungkas Aziz. [Iwan]































