TAPSEL-SUMUT, BERITAANDA – Sebagai calon pemimpin masa depan, pemuda tak boleh mundur untuk mencintai negeri ini. Hal itu disampaikan Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H Syahrul M Pasaribu, Kamis (13/8/2020), di seminar kepemudaan bertema ‘revitaliasi semangat patriotisme, nasionalisme dan idealisme’.
Tema yang diangkat pada kegiatan itu, menurut Syahrul, merupakan makanan yang sering dijumpai pada saat di organisasi kepemudaan dulu. Sehingga apa yang disampaikan Ketua Komisi Kejaksaan RI nantinya bisa menjadi semangat baru untuk pemuda Tapsel, katanya.
“Slogan yang dibacakan pada saat deklarasi pemuda Indonesia pada 23 Juli 1973 yaitu, denyut nadi bangsa adalah pemuda dengan tagline pemuda, pembangunan dan masa depan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dan juga merupakan nafas perjuangan pemuda.”
“Makna peran strategis pemuda sebagai pemilik masa depan dan agar masa depan bangsa lebih baik dari saat ini, pemuda harus memiliki jiwa nasionalisme, patriotisme dan idealisme. Apalagi waktu saya menjadi anggota DPRD Sumut muncul marga Simanjuntak yang merupakan pemimpin tokoh pergerakan Sumut dan Aceh,” jelas Ketua KNPI Medan pada tahun 1986 itu.
Dalam acara talk show pemuda Tapsel ini, Ketua Komisi Kejaksaan RI, Barita Simanjuntak sebagai narasumber mengajak jangan pernah berfikir mengurus pemuda dan mahasiswa. Karena kelak hasilnya akan dituai di masa mendatang. Itulah perlunya idealisme dan patriotisme.
“Saya dan Bupati Tapsel bisa berdiri disini dengan prinsip bukan kita yang menentukan tapi kinerja dan integritas, serta dengan belajar dari pengalaman. Memang hal itu semua tidak datang dengan cepat, semua butuh proses dan kesabaran, begitu juga dengan jabatan saya saat ini yang menunggu sampai 15 tahun,” kata dia.
Barita Simanjuntak juga menyatakan rasa bangganya terhadap kemampuan berpolitik Bupati Tapsel karena bisa menguasai dari seluruh sektor. Dia pun mengaku mereka bagian dari masa lalu dan pemuda saat ini yang akan menjadi bagian dari masa depan.
“Saya berdiri menjadi Ketua Komisi Kejaksaan RI tidak memiliki penyokong dari belakang tapi usaha sendiri, kapan momen itu ada kita tidak tahu, dengan demikian pemuda dan mahasiswa harus siap kapan momen itu datang. Selama ada Komisi Kejaksaan, baru saya Ketua Komisi Kejaksaan RI yang bukan dari Jaksa,” ucapnya. (Anwar)






























