TAPANULI SELATAN, BERITAANDA – Sempat viral diberbagai platform media sosial, Kepala Puskesmas Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola berinisial ELAS, akhirnya dicopot oleh Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu.
Kepala Puskesmas (Kapus) Pintu Padang ini dicopot bersama dua pejabat lainnya, yakni satu Kepala Bidang di Dinas Pendidikan dan satu Kabid di Dinas Perdagangan. Ketiga ASN Pemkab Tapsel tersebut terbukti melakukan pelanggaran disiplin.
Menurut Bupati, tindakan ini diambil setelah melalui proses pemeriksaan oleh Inspektorat. Kedepan, upaya bersih-bersih terhadap semua pelanggaran akan terus dilakukan. Dalam waktu dekat, kemungkinan masih akan ada pencopotan lainnya.
“Saya sudah berhentikan yang di Puskesmas. Begitu saya perintahkan diperiksa oleh Inspektorat, ternyata Kapus ini sebelumnya sering bermasalah. Temuan saya disitu, Tapsel sudah UHC (universal health coverage) atau mendeklarasikan bahwa dengan membawa KTP sudah bisa berobat gratis. Eh, ternyata disana masih ada yang bayar,” jelas Gus Irawan, Selasa (29/4/2025).
Mantan anggota DPR RI itu memandang bahwa kejadian serupa bisa saja terjadi di Puskesmas lain. Maka, ia mengingatkan agar seluruh Puskesmas tidak coba-coba melakukan hal serupa.
“Hentikan atau kita tindak tegas,” pesannya dengan serius.
Gus Irawan juga menyayangkan tindakan indisipliner yang ditemukan di Dinas Pendidikan hingga berujung pada pencopotan. Dimana seorang Kepala Bidang atau Kabid mengancam kepala sekolah dengan motif ingin menarik uang.
Kabid tersebut meminta uang ‘ongkos saba’ kepada kepala sekolah yang ingin tetap menjabat. Setelah informasi ini berkembang dan sampai ke Bupati, oknum Kabid tersebut langsung ditindak tegas dan dicopot dari jabatannya.
Kemudian, seorang Kabid di Dinas Perdagangan kedapatan memainkan uang iuran pasar. Terhadap perbuatan penyelewengan itu, Bupati Tapsel bertindak tegas dan mencopot oknum tersebut dari jabatan Kabid.
“Ini penyakit kronis yang harus diamputasi. Saya concern disemua bidang. Kesehatan dan pendidikan itu prioritas, karena menyedot APBD Tapsel hingga 46 persen. Masa iya anggaran banyak mereka habiskan, tapi layanan tidak maksimal,” ungkap Gus Irawan.
Tindakan terhadap indisipliner ini akan terus dilakukan. Bahkan ketika ditanya apabila pelanggaran dilakukan oleh kerabat, saudara, atau bagian dari keluarga pejabat, Gus Irawan memberikan jawaban tegas.
“Mohon maaf, saya pegang teguh dalihan na tolu. Tapi dalam penerapan aturan, nggak ada dispensasi karena hubungan darah, hubungan keluarga, nggak ada. Saya tegaskan, saya nggak bisa diintervensi,” tuturnya.
Gus Irawan mengaku prihatin dan memohon maaf kepada masyarakat atas kondisi pelayanan publik yang terjadi di Tapsel saat ini. Ia berjanji akan menertibkan semua instansi yang coba main-main dengan layanan publik.
“Seluruh pelayanan publik Tapsel akan didigitalisasi, sehingga semua pihak bisa memantau dan melaporkannya,” terang mantan Dirut PT Bank Sumut tersebut menutup penjelasannya. [Anwar]































