OGAN ILIR, BERITAANDA – Berbagai upaya yang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir (OI) lakukan dalam mengatasi penanggulangan stunting di Kabupaten OI. Salah satunya terbang ke Sumedang untuk berguru alias studi tiru Pemkab Sumedang Provinsi Jawa Barat, Selasa (14/3/2023).
Bupati OI Panca Wijaya Akbar memboyong beberapa pejabat terkait pemkab dan 33 kepala desa (kades) dari 16 kecamatan.
Sekda Sumedang Drs Herman Suryatman, Asisten 1 Pemkab Sumedang dan jajaran menyambut langsung kehadiran studi tiru penanggulangan ini.
Studi tiru ini adalah kunjungan kali kedua. Sebelumnya tahun 2021, Bupati Panca Wijaya Akbar beserta perangkat daerah juga mengunjungi Kabupaten Sumedang terkait e-office.
“Sumedang memiliki banyak kelebihan, khususnya dalam penanganannya, kalau kita bandingkan dengan kabupatenk/kota lainnya di Indonesia,” ujar Bupati Panca.
Ia mengatakan, tujuan kali ini adalah melihat secara langsung replikasi terkait aplikasi SAKIP Desa. Kemudian meminta kepada Pemkab Sumedang untuk menyampaikan, memberikan masukan serta dorongan kepada kades yang hadir ke Pemkab Sumedang.
“Supaya hal ini bisa kita terapkan dengan dapat melayani dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Ogan Ilir,” harapnya.
Sementara itu, Sekda Sumedang Drs Herman Suryatman memberikan paparan, masukan serta wejangan kepada Kades di Kabupaten OI.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, Hendra Kudeta, sekaligus Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS) mengatakan, angka stunting OI peringkat 2 di Sumsel.
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), tahun 2021 angkanya di Ogan Ilir 29,2%, dan tahun 2022 24,9%. Sedangkan dari EPPGBM tahun 2021 6,35%, dan tahun 2022: 5,52%.
“SSGI itu survei pusat, dan EPPGBM hasil pengukuran real oleh nakes dan kader Posyandu desa. Tapi, kita masih tetap mengikuti data SSGI dari pusat, walaupun data realnya kito jauh turun,” terangnya.
Ogan Ilir menargetkan angka stunting Bumi Caram Seguguk turun. “Target tahun 2024 bawah 14% untuk SSGI, Insya Allah tercapai,” tukasnya. (Adie)
