PADANGSIDIMPUAN-SUMUT, BERITAANDA – Meski telah memasuki hari ketiga sejak dimulainya kegiatan operasi yustisi yang dilaksanakan petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padangsidimpuan beserta TNI dan Polri, masih banyak warga melanggar.
Sedikitnya, ada ratusan orang terjaring razia karena tidak menaati ketentuan yang termaktub di Peraturan Walikota (Perwal) Padangsidimpuan Nomor 28 Tahun 2020 terkait sanksi maksimal bagi orang yang tidak memakai masker yakni, kerja sosial berupa membersihkan fasilitas umum selama 45 menit, sampai membayar denda Rp100 ribu.
Plt. Kasatpol PP Ali Ibrahim Dalimunthe saat ditemui di sela-sela kegiatan, Kamis (17/9/2020), mengemukakan, petugas gabungan menjaring ratusan pelanggar tersebut di dua lokasi berbeda. Yaitu, di seputaran Mesjid Raya Al-Abror dan kawasan Pasar Pajak Batu, Padangsidimpuan.
“Untuk sanksi yang dikenakan, sampai pada hari ketiga operasi yustisi masih lagi bersifat teguran secara lisan. Dan memang, ini masih dalam fase sosialisasi,” ungkap mantan Kalaksa BPBD Padangsidimpuan tersebut.
Operasi serupa akan terus dilaksanakan. Hingga seluruh warga yang beraktivitas di luar rumah mematuhi protokol kesehatan. “Operasi ini diharap membuat warga disiplin, demi upaya bersama dalam memutus maupun menekan resiko penyebaran Covid-19 di kota kita,” pungkasnya.
Terpisah, Walikota Irsan Efendi Nasution menyampaikan, tujuan utama dilaksanakannya operasi yustisi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran warga dalam mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Kita akan lebih mengedepankan aspek sanksi sosialnya, berupa membersihkan fasilitas umum ketimbang sanksi denda kepada masyarakat yang didapati tidak mematuhi protokol kesehatan tersebut,” tegas Walikota Sidimpuan.
Dengan demikian, tambah dia, nantinya masyarakat akan semakin lebih menyadari lagi akan pentingnya mengikuti imbauan pemerintah terhadap protokol kesehatan pada masa pandemi ini. “Harapannya seperti itu,” tandas dia. (Anwar)
