Viral di Medsos, Seekor Buaya Muncul di Pinggiran Sungai Lempuing Jaya

642

KAYUAGUNG-OKI, BERITAANDA – Kemunculan seekor buaya di pinggiran Sungai Lempuing Jaya sontak menjadi viral, setelah sebuah video yang perlihatkan binatang melata tersebut beredar di media sosial. Dibagikan akun Facebook milik ‘Mas Agus’, lalu ramai diperbincangkan warganet.

Diduga akibat kepanasan di musim awal kemarau ini, buaya air tawar dewasa itu muncul di permukaan Sungai Desa Tanjung Sari 1 Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Kamis (17/6) pagi.

Menurut Agus, salah seorang saksi mata yang menyaksikan fenomena menarik itu kaget, karena sebelumnya pemandangan yang sama belum pernah terjadi.

“Saya kemarin sedang mancing dan secara tiba-tiba melihat seekor buaya warna putih berukuran sedang. Buaya itu terlihat mangap (membuka mulutnya -red),” ujarnya, lantas iapun segera mengambil video tersebut.

Dikatakan lebih lanjut, kemunculan satwa karnivora itu diduga karena udara di dalam air sungai meningkat panas di awal musim kemarau sekarang ini.

“Kemungkinan buaya naik ke daratan akibat kondisi air sungai yang menyusut karena musim kemarau. Ataupun mereka ingin mencari makan ke permukaan,” jelasnya.

Dirinya berharap ada tindakan secara langsung yang dilakukan pemerintah setempat untuk mengatasi situasi ini. Karena hal tersebut dapat membahayakan nyawa masyarakat.

“Kami minta tolong pihak terkait untuk mengantisipasi ini. Soalnya warga semakin cemas akibat buaya ini,” harap dia.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten OKI, Ajisman menjelaskan laporan warga yang melihat adanya buaya bukan kali pertama.

Sebelumnya juga terdapat laporan warga Desa Rantau Durian yang melihat 3 ekor buaya muncul di aliran Sungai Lempuing Jaya di dekat makam Puyang Pati.

“Sekitar setengah bulan lalu kami juga mendapatkan laporan jika ada buaya yang naik ke daratan atau di sekitar lokasi makam. Buaya itu ada yang berwarna hitam dengan panjang sekitar 7 meter dan buaya putih yang berukuran sekitar 3 meter,” jelas Ajisman.

Dengan adanya laporan tersebut, sebanyak 5 orang anggotanya dibantu masyarakat sekitar melakukan pencarian. Namun tidak kunjung ditemukan buaya yang dimaksud.

“Waktu itu selama sehari saya turun dan menyisir sepanjang aliran sungai, namun tidak juga melihat buaya secara langsung,” tuturnya.

“Kami pun segera menghubungi tim BKSDA Provinsi Sumatera Selatan untuk meminta bantuan penangkapan buaya, tetapi belum ada respon hingga sekarang,” tambah dia.

Dengan kembali diterimanya aduan masyarakat yang melihat buaya di tempat berbeda yaitu Desa Tanjung Sari. Ajisman berjanji akan segera meminta bantuan BKSDA Provinsi.

“Dengan adanya informasi ini kami akan kembali menghubungi BKSDA untuk segera ditindaklanjuti. Sebab, ini sudah meresahkan masyarakat sekitar,” bebernya seraya menambahkan, jangan sampai ada korban jiwa.

Dugaan sementara, bermunculannya kelompok buaya ini dikarenakan memasuki musim kemarau. Permukaan air berkurang dan makanan seperti ikan mulai sedikit. [Iwan]

Bagaimana Menurut Anda