PESAWARAN-LAMPUNG, BERITAANDA – Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) mempunyai tugas melaksanakan uji terap teknik dan kerjasama, pengelolaan produksi, pengujian laboratorium, mutu pakan, residu, kesehatan ikan dan lingkungan, serta bimbingan teknis perikanan budidaya laut.
“Kami memiliki tenaga rekayasa yang mengkaji teknologi, khususnya budidaya laut, sehingga teknologi tersebut menjadi paket teknologi, kemudian disebarkan ke masyarakat untuk bisa diadopsi oleh mereka. Tugas kami yang utama adalah mengkaji teknologi, mengembangkan sebuah usaha komuditas,” kata Kepala BBPBL Lampung Ir. Ujang Komarudin, M.Sc di ruang kerjanya kepada BERITAANDA usai kegiatan magang budidaya ikan laut di KJA ‘Pokdakan Banteng Pematang 1’, di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, Desa Hanura, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Selasa (4/4/2020).
Ujang Komarudin yang saat itu didampingi Evalawati, SP MM selaku Kepala Bidang Uji Terap Teknis dan Kerjasama serta Hanung Santoso, SP selaku Kepala Bidang Pengujian dan Dukungan Teknis, kembali menjelaskan, pihaknya juga mempunyai tugas pelayanan kepada masyarakat, membina tenaga teknik yang langsung untuk meningkatkan budidaya laut.
“Masyarakat kan perlu ditingkatkan kemampuannya, salah satunya adalah kegiatan magang yang saat ini sedang berlangsung,” terangnya.
Terkait kegiatan magang tersebut, Ujang Komarudin mengatakan, ini merupakan kolaborasi kami dengan Korem 043/Gatam, kelompok Pokdakan Banteng Pematang 1 juga merupakan binaan Danrem. Bahkan Korem nantinya mengupayakan untuk memberikan bantuan atau memfasilitasi kelompok ini untuk memiliki ladang usaha berupa sarana budidaya ikan, yaitu keramba jaring apung (KJA).
“Setelah pembekalan teori dan praktek dari kami, tidak menutup kemungkinan pada saat operasionalnya nanti, kelompok ini bisa mengajukan permohonan bantuan benih. Kami juga mempunyai program memberikan bantuan langsung kepada masyarakat berupa benih ikan laut, diantaranya kerapu, kakap putih, bawal bintang, kobia serta ikan hias dan pakan ikan air tawar,” jelasnya lagi.
“Sebagian besar kegiatan produksi kami di BBPBL bahkan hampir seluruhnya adalah bantuan untuk masyarakat, dipersembahkan untuk masyarakat. Ada juga sedikit ikan hasil produksi dari kami yang dijual kepada masyarakat umum. Kalau pasar ikan dari Lampung ini ke Jakarta, terutama Bawal Bintang yang untuk konsumsi lokal,” katanya lagi.
Untuk diketahui BBPBL Lampung ini dirintis sejak1982. Dahulu adalah Balai Budidaya Laut Lampung. Sejak 1 Januari tahun 2006, Balai Budidaya Laut berubah menjadi Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut, hingga akhirnya sejak 3 Febuari 2014 berubah menjadi Balai Besar Perikanan Budidaya Laut. Dengan area seluas 5 Ha, Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung mempunyai 150 lubang KJA. (Katrine)





























