Sosialisasi Budidaya Lobster serta Diseminasi Pakan dan Obat Ikan, BBPBL Lampung Serahkan Bantuan Benih Lobster

240

PESAWARAN-LAMPUNG, BERITAANDA – Untuk menyampaikan hasil budidaya lobster dan merupakan kontribusi BBPBL Lampung sesuai program KKP, khususnya dalam upaya pembinaan pembudidaya lobster kepada masyarakat. Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung melaksanakan kegiatan sosialisasi budidaya lobster  dan diseminasi teknologi perikanan budidaya bidang pakan dan obat ikan, Rabu (15/9), di auditorium BBPBL Lampung Desa Hanura Kabupaten Pesawaran.

Untuk diketahui, budidaya lobster sudah cukup lama dilakukan masyarakat, baik skala kecil, menengah, hingga besar.

“Terkait hal tersebut, BBPBL Lampung, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya untuk mendukung usaha budidaya lobster ini bisa meningkat,” kata Ir. Ujang Komarudin, AK M.Sc selaku Kepala BBPBL Lampung mengawali kegiatan.

Dalam hal ini, kata dia, BBPBL Lampung melakukan kajian teknologi berbasis masyarakat, yang sesuai dengan karakteristik usaha dan kemampuan teknis, sehingga diharapkan dapat menjadi alternatif lapangan kerja bagi masyarakat pesisir.

“Dengan kegiatan ini saya berharap bisa memberikan semangat kepada rekan – rekan pembudidaya, bahwa kita bisa melaksanakan budidaya Lobster dari awal. Provinsi Lampung cukup ideal menjadi lobster estate, karena adanya sumber benih di Pesisir Barat, sumber pakan di Lampung Timur, dan sentra budidaya di Teluk Lampung,” papar Ujang Komarudin.

Sementara itu Ir. Kusnardi M.Agr Ec selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan, mewakili Gubernur Lampung saat membuka acara sosialisasi menyampaikan, salah satu keunggulan komperatif sumber daya kelautan dan perikanan Lampung adalah sebagai penghasil udang lobster air laut (panulirus spp), baik ukuran konsumsi maupun benih yang dikenal dengan benih bening lobster (BBL), sebagai komoditas ekspor bernilai tinggi.

“Pada hari ini membuktikan bahwa BBPBL Lampung mampu dan kompeten mengelola BBL ini hingga menjadi benih lobster ukuran 5 CM (jangkrik), dan siap untuk dibudidayakan di laut sampai dengan ukuran konsumsi atau diperdagangkan pada pembudidaya di luar Lampung. Semoga kedepannya teknologi ini semakin berkembang dengan didesiminasikan ke masyarakat, sehingga siklus produksi dari perdagangan lobster berjalan lancar dan ilegal. Hal ini bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan penangkap BBL, pembudidaya, peningkatan pada dan devisa namun tetap terjaga kelestariannya,” jelas dia.

Kegiatan dirangkai dengan penyerahan bantuan 2.500 ekor benih lobster ukuran 5-7 gram hasil pendederan segmentasi satu BBPBL Lampung kepada 5 orang pembudidaya.

Turut hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan(DKP) Provinsi Lampung, DKP Kota Bandar Lampung, DKP Pesawaran, BKIPM, Penyuluh Kota Bandar Lampung dan Penyuluh Kabupaten Pesawaran, serta hadir pula akademisi dari Unila, Polinela, dan SMK-SMK Perikanan yang ada di Lampung. (Katrine)

Bagaimana Menurut Anda