Relokasi Mendesak, Pemkab Tapsel Gandeng PTPN IV Bangun Huntara di Tiga Desa Terdampak

127
Pemkab Tapsel dan PTPN IV adakan kesepakatan awal untuk merelokasi warga tiga desa terdampak bencana alam.

TAPANULI SELATAN, BERITAANDA – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan menjalin kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional I dalam upaya merelokasi warga korban banjir dan longsor. Pembahasan awal dilaksanakan melalui rapat koordinasi yang digelar di Ruang Rapat Bupati Tapsel, Rabu (10/12/2025).

Bencana hidrometeorologi yang terjadi secara beruntun telah berdampak pada 14 dari 15 kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

Sejumlah desa mengalami kerusakan terparah, diantaranya Desa Garoga dan Desa Hapesong Baru di Kecamatan Batangtoru, Desa Tandihat di Kecamatan Angkola Selatan, serta Desa Batu Godang di Kecamatan Angkola Sangkunur.

Selain merusak permukiman, bencana juga mengakibatkan sekitar 5.000 hektare sawah tertimbun lumpur dengan ketinggian mencapai tiga meter.

Kondisi ini berpotensi menyebabkan gagal tanam berkepanjangan dan turut mengancam ketahanan pangan warga setempat.

Bupati Tapanuli Selatan H. Gus Irawan Pasaribu menegaskan, relokasi warga terdampak harus segera dilakukan mengingat lokasi pengungsian darurat tidak layak ditempati dalam jangka panjang.

“Hunian sementara menjadi kebutuhan mendesak. Kepastian tempat tinggal sangat penting untuk menjaga keamanan dan kondisi psikologis warga,” ujarnya.

PTPN IV Regional I menyatakan komitmennya mendukung langkah tersebut. Perusahaan telah menyiapkan lahan untuk pembangunan Hunian Sementara (Huntara) di tiga desa paling terdampak, yakni Hapesong Baru, Tandihat, dan Batu Godang.

Seluruh lokasi itu telah memperoleh persetujuan melalui musyawarah desa dan disahkan melalui surat resmi para kepala desa.

Untuk mempercepat pembangunan Huntara oleh BNPB, Pemkab Tapsel dan PTPN IV menyepakati penggunaan skema pinjam pakai lahan dengan tujuan tertentu.

Mekanisme ini dipilih karena proses pelepasan aset negara membutuhkan waktu cukup panjang. Meski demikian, proses administratif pelepasan aset tetap akan berjalan melalui tim teknis gabungan.

Rapat juga turut membahas pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya petani yang lahannya rusak parah.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Tapsel, Rocky AP Gultom, menyampaikan aspirasi petani agar diberikan izin mengelola lahan replanting milik PTPN IV dengan pola tumpang sari.

Pihak PTPN IV menyetujui secara prinsip, dengan syarat tidak mengganggu tanaman utama serta mengikuti aturan teknis perusahaan.

Selain itu, 24 hektare lahan yang sebelumnya dikelola melalui kerja sama dengan Polsek Batangtoru juga disepakati untuk dialihkan kepada kelompok tani korban bencana. Proses pengalihan akan dikoordinasikan oleh DPRD Tapsel bersama pihak kepolisian.

Disisi penanganan darurat, PTPN IV Regional I telah mengerahkan enam unit alat berat berupa empat excavator, satu road grader, dan satu backhoe mini ke sejumlah titik terdampak untuk membuka akses dan membersihkan material longsor.

Perusahaan juga menyalurkan bantuan logistik untuk warga di pengungsian, terutama di wilayah Batangtoru dan Hapesong.

Sinergi Pemkab Tapsel dan PTPN IV ini diharapkan dapat mempercepat penanganan bencana sekaligus memulihkan kehidupan sosial dan ekonomi warga Tapsel yang terdampak banjir dan longsor.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri Wakil Bupati Jafar Sahbuddin Ritonga, Kepala Dinas PUPR Fachri Ananda Harahap, Plt. Kepala Inspektorat Daerah Hamdy S. Pulungan, serta jajaran manajemen PTPN IV Regional I dipimpin Regional Head Rurianto.

Turut mendampingi SEVP Operation II Joni R. Siregar, Manager IXHG Munawar Hasibuan, Pj Kabag Sekretariat Perusahaan dan Hukum Hendra Kesuma, PTPN IV Regional I Julkarnaen Harahap, Kasub Hukum Ibnu Syahputra, serta Askep Kebun Batangtoru Olland Akbar Harahap. [Anwar]

Bagaimana Menurut Anda