Pemprov Lampung dan Dekranasda Gelar Pra-Event Kriya Jemari 2025 Bersama Pegiat Media Sosial

17

BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Pemerintah Provinsi Lampung bersama Dekranasda setempat menggelar pra-event Kriya Jemari 2025 bersama para pegiat media sosial di Mahan Agung, Senin (17/11/2025).

Kegiatan ini bertujuan memaparkan persiapan pameran Kriya Jemari 2025 yang akan berlangsung pada 20–22 November mendatang. Pertemuan tersebut menjadi wadah resmi bagi Dekranasda Provinsi Lampung untuk berdialog dengan influencer dan media, berbagi informasi, sekaligus memperkuat jejaring publikasi jelang pelaksanaan pameran.

Dalam suasana santai, peserta diajak berdiskusi mengenai strategi promosi agar gaung Kriya Jemari menjangkau lebih luas, khususnya kalangan generasi muda.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dalam sambutannya menekankan pentingnya kreativitas berbasis kearifan lokal. Ia menilai, kerajinan Lampung memiliki potensi besar jika mampu menjawab kebutuhan pasar wisatawan yang terus meningkat.

Gubernur mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 Lampung mencatat 18 juta kunjungan wisatawan domestik, sementara hingga Juli 2025 kunjungan telah mencapai 17 juta. Tahun ini, pemprov memproyeksikan 28–30 juta wisatawan datang ke Lampung dengan rata-rata belanja Rp1,8 juta per orang.

“Hitung saja berapa triliun uang masuk ke Lampung tanpa kita menanam atau mengolah apa-apa. Ini peluang besar,” ujarnya.

Menurut Gubernur, sebagian besar wisatawan mencari produk khas Lampung, namun selama ini pilihan barang masih terbatas dan harganya cenderung mahal. Hal ini menjadi tantangan bagi para pengrajin untuk menghadirkan produk kreatif yang unik, berciri lokal, tetapi tetap sesuai kebutuhan pasar modern.

Ia juga menyoroti karakter konsumtif gen Z dan milenial yang kini menjadi penyumbang belanja terbesar. Karena itu, ia mendorong Dekranasda untuk mengembangkan kerajinan yang lebih modern dan terkurasi.

“Kualitas harus bagus dan harganya terjangkau. Kurasi harus ketat,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur turut mengapresiasi peran para influencer dalam mempromosikan UMKM lokal. Ia menyebut kolaborasi itu sebagai charity atau kontribusi penting bagi kemajuan ekonomi kreatif Lampung.

“Brand akan naik kalau hook-nya kuat dan dibantu promosi oleh teman-teman influencer,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza (Batin Wulan) menjelaskan, bahwa Kriya Jemari merupakan transformasi dari kegiatan tahunan Lampung Craft. Rebranding ini tidak hanya mengubah nama, tetapi juga menghadirkan konsep kuratorial yang lebih modern, inovatif, dan mengedepankan storytelling produk.

Purnama Wulan menyebut bahwa pihaknya ingin menjadikan Kriya Jemari sebagai ruang kreatif yang mampu menarik perhatian Gen Z dan milenial tanpa mengabaikan kualitas kerajinan tradisional.

“Kami ingin regenerasi terjadi, tetapi juga tetap menghormati para pengrajin senior. Nantinya akan ada item-item baru yang launching pada pameran,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pameran tiga hari ini dirancang seefektif mungkin agar memberikan dampak maksimal bagi pengrajin. Beragam pihak telah terlibat, mulai dari OPD, perbankan, universitas, hingga komunitas pemuda.

“Kami tidak ingin mengecewakan masyarakat dan sponsor. Kami ingin memberikan gelaran terbaik,” tegasnya.

Batin Wulan menekankan bahwa tujuan utama Kriya Jemari adalah membuka kesempatan bagi UMKM lokal untuk naik kelas, tidak hanya memamerkan karya, tetapi juga meningkatkan transaksi dan memperluas pasar. Ia berharap produk Lampung ke depan tidak hanya dikenal secara nasional, tetapi juga menembus pasar internasional.

Pameran Kriya Jemari 2025 akan melibatkan pengrajin muda, UMKM, desainer lokal, dunia usaha, perbankan, hingga komunitas kreatif. Seluruh Dekranasda kabupaten/kota juga akan menampilkan produk unggulan masing-masing sebagai bentuk kolaborasi ekosistem kerajinan Lampung. (Katharina)

Bagaimana Menurut Anda