BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Pemerintah Provinsi Lampung membuka peluang kerja sama di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan bersama Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dan Induk Koperasi Unit Desa (Inkud).
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dalam rapat bersama pengurus pusat Dekopin dan Inkud mengungkapkan, Lampung sebagai sentra produksi padi, singkong, jagung, kopi, serta berbagai komoditas hortikultura, memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani.
“Oleh karena itu, kami berkomitmen melakukan pembenahan tata niaga serta percepatan implementasi program hilirisasi dan modernisasi di sektor pertanian dan perkebunan, untuk mendorong peningkatan produktivitas,” ujar Gubernur Mirza.
Langkah-langkah strategis yang disiapkan antara lain:
- Penetapan kebijakan harga gabah dan ubi kayu
- Pengendalian distribusi gabah
- Bantuan alat dan sarana produksi pertanian seperti dryer, pupuk organik cair, combine harvester, rice milling unit, dan pembangunan silo
Upaya ini ditujukan untuk membentuk ekosistem bisnis yang kondusif di pedesaan, sehingga mampu menggerakkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan petani serta masyarakat Lampung.
Gubernur Mirza juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan Dekopin dan seluruh pemangku kepentingan agar sektor pertanian Lampung bisa berkembang secara berkelanjutan.
“Pertumbuhan akan baik bila dirasakan bersama. Saya melihat, tidak ada alat yang lebih efektif di negeri ini untuk membangun bersama selain koperasi. Kami sangat terbuka dan berharap ada kolaborasi yang nyata dan berkelanjutan,” pungkasnya dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Arte, Jumat (20/6/2025). (Katharina)































