Pantau Debit Air Sungai Melawi dan Kapuas, Bupati Jelaskan Kondisi Banjir di Sintang

511

SINTANG-KALBAR, BERITAANDA – Bupati Sintang Jarot Winarno memantau kondisi debit air aliran Sungai Kapuas dan Melawi menggunakan speed boat, Selasa (14/7/2020).

Usai melakukan pemantauan, Jarot Winarno mengatakan, sejak beberapa waktu terakhir, sejumlah daerah di Kabupaten Sintang dilanda musibah banjir, seperti di Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Ambalau dan Kecamatan Serawai.

“Utamanya di jalur Sungai Kayan. Kayan Hulu yang paling parah. Kayan Hilir air sudah mulai surut begerak ke hilir, sekarang melimpah ke Sungai Melawi. Kemudian Serawai dan Ambalau air sudah mulai surut dan melimpah ke Melawi, dan limpahannya mulai terasa di Dedai dan Kota Sintang yang merupakan potnya, karena dia menerima limpahan dari Sungai Kayan, Sungai Melawi, Sungai Kapuas, Ketungau dan lainnya,” kata Jarot.

Limpahan dari kiriman tingginya debit air dari sungai-sungai tersebut, dikatakan Jarot, sudah mulai terasa di Kota Sintang. Dimana saat memantau langsung sejumlah jalan dan rumah warga yang tinggal di bantaran Sungai Melawi dan Kapuas sudah mulai tergenang banjir.

Jarot menjelaskan, berdasarkan laporan yang ia terima, untuk korban jiwa dari musibah banjir saat ini tidak ada, hanya saja korban rumah yang hanyut sebanyak 59 rumah. Namun musibah banjir ini sedang berlangsung kemungkinan akan bertambah rumah yang rusak dihantam banjir.

“Langkah kita langsung keluarkan SK tanggap darurat bencana banjir, menjalin dengan semua pihak seperti TNI, Polri, relawan. Kemudian yang menjamin suplai sembako pada hari pertama banjir langsung di fasilitasi oleh forkopimcam, Dinsos langsung berkomunikasi dengan toko setempat supaya barangnya termanfaatkan,” jelas Jarot.

“Hanya saja di Kayan Hulu stok di toko belum memadai, sehingga pada Senin kemarin Pak Wakil Bupati sudah turun langsung ke jalur Kayan membawa bantuan sembako, dan relawan juga sudah banyak sekali masuk kesana,” tambahnya.

Menghadapi musibah banjir ini, Jarot pun berpesan kepada masyarakat harus tetap waspasa beberapa hal, seperti instalasi listrik. Kerena sering terjadi korban meninggal akibat kesentrum dari arus pendek listrik di rumahnya masing-masing.

“Kemudian anak-anak kita ini bukan seperti kita yang dah tua-tua, yang memang dah biasa hidup di sungai berenangnya sangat canggih, karena sering terjadi juga kalau banjir anak-anak kita hanyut, hilang meninggal dunia, sehingga orang tua harus cermat menjaga anak-anaknya,” pesan bupati.

Jarot pun mengatakan, sebagai antisipasi musibah banjir tersebut juga, ia sudah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk membuka posko di daerah yang terdampak banjir sejak awal. “Saya sudah minta sejak awal Dinkes mendirikan posko di daerah yang terdampak banjir, mudahan-mudahan bisa membantu masyarakat,” pungkas Jarot. (Arni)

Bagaimana Menurut Anda