Mensos Risma di Tapsel: Longsor Pertanda Ada Sesuatu di Atas Sana

609
Mensos RI Tri Rismaharini saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah awak media, di pendopo Kantor Camat Marancar, Tapanuli Selatan.

TAPSEL-SUMUT, BERITAANDA – Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini mengisyaratkan, manakala longsoran tanah terjadi di suatu kawasan, maka ada anomali cuaca yang harus diwaspadai dan diantisipasi secara serius.

“Kita harus membaca gejala-gejala alam. Kalau ada juga longsoran tanah, berarti ada sesuatu di atas sana,” tutur Mensos, selepas mengikuti pertemuan terbatas, di aula Kantor Camat Marancar, Tapanuli Selatan, Rabu (19/5).

Pertemuan terbatas ini dihadiri Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly P. Pasaribu, Wakil Bupati Rasyid Dongoran, Sekda Parulian Nasution, Kapolres Tapsel AKBP Roman Smaradhana Elhaj, Dandim 0212/Tapsel Letkol Inf. Rooy Chandra Sihombing, Kajari Tapsel Ardian, dan lainnya.

Mensos Tri Rismaharini mengatakan, dampak dari global warming (pemanasan global) atau perubahan iklim saat ini sangat berpengaruh terhadap kualitas apapun. Hal itu bisa menjadi baik, tapi cenderung lebih banyak buruknya.

Dicontohkannya, apabila sebelumnya-sebelumnya cuaca di wilayah Indonesia bisa diperkirakan, namun tidak pada hari ini. “Musim tak lagi bisa diterka. Biasanya bulan Mei itu musim kemarau, faktanya curah hujan tinggi,” ujarnya.

Berkaitan dengan anomali (keanehan) cuaca itu, menurut menteri yang akrab disapa Risma tersebut, suatu wilayah tak lagi bisa sepenuhnya diidentifikasi sebagai kawasan rawan bencana. “Sifatnya kita harus waspada,” tekannya.

Ditambahkan Risma, kunjungannya ke Kabupaten Tapsel adalah untuk menyerahkan santunan kepada ahli waris 12 korban bencana tanah longsor yang meninggal dunia di penghujung April kemarin atau tepatnya 29 April 2021.

Seharusnya, ungkap dia, kedatangannya untuk memberi santunan kepada korban bencana longsor yang terjadi di area yang berhimpitan dengan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru dilakukan seusai kejadian.

“Sebetulnya saat kejadian, saya sudah mau berangkat ke sini. Akan tetapi, keinginan itu terhambat disebabkan ada permasalahan di bidang transportasi penerbangan. Baru pada hari ini, hajat itu dapat ditunaikan,” imbuh Mensos.

Total santunan yang disampaikan Mensos Risma kepada 12 ahli waris korban sebesar Rp 267 juta lebih. Masing-masing dari mereka akan menerima uang senilai Rp 15 juta, ditambah sembako, dan bantuan lainnya. [Anwar]

Bagaimana Menurut Anda